4

90 13 0
                                    

The Brightest Lion|04

***

"Bangsat!!" Lean mengumpat kesal melihat kakaknya terluka. Sial!! Peluru disenapannya habis. Lean membanting senapanya keras entahlah hancur atau tidak. Ia mengambil belati yang tersimpan manis pinggangnya ingin membunuh orang yang berani membuat Bella terluka.

Bella masih beradu tembak dengan antek rafa lainnya, kini Ia menghadapi lima orang. Tanpa menghiraukan rasa sakitnya Bella melawan mereka.

Lean yang kini juga sedang menghadapi antek Rafa terdiama karena kini lima senapan menempel ditubuhnya. Dua dipelipis kanan dan kiri, satu dipunggung, satu tepat dijantung, dan satu lagi menahan tangannya yang memegang belati.

"Ahrkk!!!" Teriak tiga lelaki tiba-tiba ternyata sudah ada Kei, Ara, dan Gledish yang mengatur nafasnya dibelakang lelaki itu.

Lean tersenyum miring kini Ia tinggal menghadapi dua orang didepannya dan sialnya mereka juga sudah memegang sebilah pisau entah dibuang kemana senapannya tadi.

"Bantu Kak Bella cepet!" Ucap Lean sambil tangannya menahan dua belati yang berada didepannya.

Mendengar ucapan Lean. Ara, Kei, dan Gledish segera mengambil Novichok lagi dan kini mereka pergi kearah Bella yang sedang beradu tembak itu. Mereka harus hati-hati karena peluru-peluru yang berterbangan tanpa arah itu.

Srekk...
Baju Lean sobek dibagian perut, salah satu belati berhasil melukai Lean. Lean menatap orang yang berhasil membuat belatinya melukai Lean. Dia Alex, tangan kanannya Rafa. Jangan tanyakan Lean tau dari mana.

Sementara Bella kini bisa bernafas sedikit lega, orang yang dihadapinya sudah jatuh tak sadarkan diri karena tembakan dan serangan novichok dari temannya.

Melihat adiknya yang masih bertarung, Bella mengangkat senapannya.

Doorr..
Sempat menyerempet pundak Lean karena kini posisi Lean sedang membelakangi Bella namun tepat mengenai salah satu dari musuhnya membuatnya tak sadarkan diri dan berlinang darah.

Lean berdesis, pundaknya berdarah karena serempetan peluru tadi, kini tinggal Alex yang berdiri di hadapannya. Saat Ia hendak maju, sialnya Alex masuk ke mobil dan melarikan diri.

Prank...
Lean melempar belatinya menembus kaca belakang mobil yang ditumpangi Rafa dan Alex itu.

Bella menghampiri adiknya, melihat adiknya yang terluka di bagian perut dan pundaknya.

"Lo gakpapa?" Lean bertanya melihat  kakak-nya berjalan kearahnya sambil megangi lengan kiri nya.

Bella hanya tersenyum, "Kita kerumah sakit!" Pungkas Lean, mengajak seluruh temannya masuk ke dalam mobilnya.

Lean duduk dibalik kemudi, dengan Bella disampingnya. Sementara Kei, Ara, dan Gledish duduk dibelakang.

"Kalian berani tadi, bagus!" Ucap Lean sambil melajukan mobilnya.

"Mobil Lo rusak, Ra. Gue ganti yang baru ya. Abis dari rumah sakit gue kirim!" Ucap Bella enteng. Sultan dengan semua hartanya.

"Eh gakpapa kali Bell. Gak usah ganti yang baru!" Ucap Ara sungkan sendiri.

"Gak nerima penolakan." Tungkas Bella, membuat Lean tersenyum geli.

"Orang-orang tadi mati? Jasadnya gimana?" Tanya Kei tiba-tiba membuat suasana menjadi hening.

"Biarin dimakan anjing liar."

"Ih Lean, omongan Lo serem." Gledish tambah merinding, Ia baru saja ikut membunuh orang. Aaa..Bunda tangan anakmu gak suci lagi!

THE BRIGHTEST LION [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang