The brightest lion|18
***
Sudah tiga hari ini setelah Lean mengetahui fakta yang tidak ingin Lean ketahui, Lean banyak berubah. Lean yang dingin sekarang bertambah dingin dan tak tersentuh. Lean lebih suka menyendiri di ruangan rahasianya dibanding harus berkumpul atau melihat keluarganya. Pesan dari Deon pun hanya sesekali Lean balas itupun hanya satu atau dua huruf. Bella sadar ada yang aneh dari Lean. Semarah apapun Lean kalau didepan keluarganya Lean akan menyembunyikannya tapi ada apa sekarang? Berkumpul saja Lean tidak mau selalu berkata,"Ada urusan."
Hanya itu, apa lagi bila di suruh makan Lean akan berkata,
"Udah makan diluar."
Ayolah Lean berada di keluarga Aldebaran tidak setahun dua tahun tapi sudah lima belas tahun. Jadi mereka sudah hafal dengan sikap Lean.
Seperti saat ini, Yura, Leo, dan Bella sedang berkumpul hendak makan malam,
"Adikmu mana?" Tanya Leo.
"Lean keluar dari-" ucapan Bella terpotong karena mendengar suara Lean yang sepertinya berbicara dengan salah seorang Bodyguard.
"Lean." Panggil Yura dengan lembut ketika Lean baru masuk ke dalam rumah.
"Makan dulu yuk." Yura menghampiri Lean yang sedang terdiam menatapnya.
Yura memegang pundak Lean ditariknya dengan lembut Lean ke ruang makan. Dengan halus Lean menepis tangan Yura.
"Maaf Mi. Lean udah makan." Itu itu saja ucapan Lean saat diajak makan.
"Dari mana kamu Lean?" Kini giliran Leo yang bersuara.
"Dari tempat Ayah sama Bunda." Ketiganya saling pandang mendengar jawaban Lean. Tempat Ayah sama Bunda yang dimaksud Lean adalah makam kedua orang tuanya. Tiga hari berturut-turut Lean mengunjungi makan kedua orang tuanya mulai pagi hingga petang. Leo pun pernah menyuruh Kanha -salah seorang bodyguard nya- untuk mengikuti Lean dan benar Lean berada di makan dan hanya duduk seharian disana.
"Lean keatas."
"Le-" Bella yang hendak mengejar Lean ditahan oleh Leo.
"Biarkan saja dulu. Lean ingin tenang." Ucap Leo. Sementara Yura dan Bella menatap kepergian Lean dengan pandangan nanar. Lalu ketiganya makan dan lagi-lagi kini tanpa Lean.
Selesai dengan makannya, Leo hendak beranjak ke ruang kerjanya namun getaran ponsel miliknya mengurungkan niatnya,
Nomor tanpa dikenalianya, Leo mengernyit mengabaikannya. Tapi lagi-lagi ponselnya kembali bergetar
"Leo angkat berisik." Omel Yura yang baru saja merapikan meja makan dengan Bella.
Dengan malas Leo mengangkat telfon-nya,
"Halo." Sambut Leo singkat.
"Leo, gimana kabarmu?" Tanya orang disebrang.
"Siapa?" Kernyit Leo.
"Kau lupa dengan ku?" Orang itu terkekeh kecil. Membuat alis tebal Leo kian menyatu.
"Kalau hanya iseng saya mati-"
"Woo santai Leo, kau sama sekali tidak berubah." Ucapan Leo terpotong oleh orang ini, "Baik kuperkenalkan diriku. Rafandra Gelardo, ingat?" Tubuh Leo menegang seketika.
"Apa mau Lo?" Suara Leo berubah menjadi dingin dan menakutkan membuat Bella dan Yura yang masih berada disana merinding.
Rafa terkekeh, "Ah gue gak mau apa-apa. Gue mau berterima kasih. Karena tanpa perlu susah payah Gue ambil salah satu anak Lo, dia mendekatkan dirinya sendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE BRIGHTEST LION [COMPLETED]
ActionIni bukan tentang sang raja hutan, Ini cerita tentang dua bersaudara yang menyimpan begitu banyak rahasia. Bella Aldebaran, si cantik yang mampu membalikan seratus delapan puluh dejarat hidup seseorang dengan kecakapan dan daya fikirnya, Dia bagai D...