[ D U A ] SICULUN

698 61 10
                                    

Cast di atas buat Maera yaaww:v

-Almaera Zahara Pradana-

Jika tidak berkenan dengan cast diatas, kalian boleh menghayal dengan halu kalian sendiri kok,Muhehehe:v

---------------

"Cavinn bodoh! Ngapain dia manggil gue''. Rutuk maera.

"Gue harus balik kekelas gimana pun caranya, sebelum orang orang dikantin pada sadar kalau Cavin tadi manggil gue'' batin maera.

Sesampainya di kelas, Maera sudah berniat ingin mencaci-maki Cavin jika ia kerumahnya nanti. Apa madsud Cavin memanggilnya tadi. Padahal Cavin sudah berjanji untuk tidak saling kenal di sekolah.

Cavin benar-benar bodoh ingin sekali Maera menabok mulutnya itu. Jika seisi kantin melihatnya tadi, ia tidak mau memori nya dulu terulang lagi.

Almaera Zahara Pradana, siswi dengan penampilan yang umm bisa dibilang sangat kampungan. Rambut dikucir 2 juga di kepang seperti kembang desa. Kacamata bulat besar, muka sangat jauh dari kata glowing seperti orang orang kebanyaka.

Apa Maera punya teman? Oh tentu tidak. Tidak ada yang mau berteman dengan Maera. Bahkan dikelas ia duduk sendiri. Tapi dibalik penampilannya itu Maera adalah murid yang sangat cerdas. Ia sudah banyak memenangkan olimpiade olimpide tingkat nasional.

Entah apa kesalahan yang Maera buat. Ia selalu dikucilkan karena penampilannya, dibuli habis habisan, dan tidak ada yang mau bertemannya.

"gue pikir dengan penampilan gue kayak gini ada yang mau berteman tulus sama gue, ternyata tidak ada sama sekali, miris. Tapi gapapa gue bersyukur karena penampilan gue yang kayak gini, gue bisa tau mana yang teman tulus dan mana yang teman modus seperti teman-teman gue dulu'' batin Maera, sambil tersenyum.

"Woi culun! Ngapain lo senyum senyum sendiri" tegur silvi, cewek yang paling cantik dikelas dan sering ngebuli Maera.

"Lo pikir lo senyum itu bakalan manis apa?'' sinis bella

"Wah wah lo gatau aje, gue bongkar penampilan gue, sesak napas lo pada'' batin maera.

"Eungggh maaf sil maaff'' ujar Maera.

----

Maera berjalan menyusuri jalan dari sekolahnya ke halte tempat dia menunggu angkot. Namun, sudah hampir setengah jam menunggu, angkot yang ia tunggu tapi tak kunjung datang. Ia berinisiatif ingin menelpon mamanya, tapi sayangnya handphone nya sedang habis baterai. Mau naik ojek tapi ga ada pangkalan ojek disekitaran situ. Mau jalan kaki, tapi jarak rumah dari halte sekolah bisa buat naik betis. Baiklah Maera pasrah.

Tak lama kemudian ada sebuah motor hitam yang sangat Maera kenali siapa empunya motor tersebut.

"Haloo neng, mau nebeng sama abang gak?'' Tanya Cavin jail.

"Gak!'' jawab Maera ketus.

"Yakin neng, beruntung lho neng , jarang-jarang abang ganteng gini nawarin tumpangan gratis'' ucap cavin dengan menaik-naikkan kedua alisnya.

"Gak vin, gak! Ini masih lingkungan sekolah woi!'' jawab Maera.

"Eilah ra, udah mau magrib nih, lagian cuma gue siswa terakhir yang keluar dari sekolah''

"Gue janji ini tumpangan gratis kok, hehe'' ujar cavin.

Setelah bergulat dengan pikiran nya sendiri, dan memastikan keadaan di sekitar aman, Maera pun akhirnya ikut pulang bersama Cavin. Di karenakan jarak rumah Maera yang berseberangan dengan rumah Cavin, jadi tidak ada salahnya kan?

"Waiit? Itu bukannya si culun ya?" tunjuk seseorang.

"Iya anjir, kok dia bisa sama Cavin?"

"Mereka keliatan kayak udah Deket banget dah"

"Dasar culun gatau diri, liat aja Lo nanti" ucap seseorang.

-----------------------------------------------------------
-Minggu, 07 Juni 2020.-

Jangan bosen sama cerita nya ya><

Dan jangan lupa tinggalkan Vote and Komen koreksi cerita saya ya❤

Thanks'u

My Little Friends Is My Life Partner (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang