[TIGAPULUH SATU] PERPIS

335 19 0
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi kelas 12. Dimana tiga tahun menjalani kehidupan susah senang di SMA, merasakan hangatnya pertemanan, dan ujian yang membara menguras tenaga dan pikiran di kepala.

Cavin, Aldo, Julio, dan Rangga sudah rapi dengan pakaian ber-jas mereka.
Ini mungkin adalah hari yang sangat bahagia sekarang. Namun tidak dengan Cavin. Jika orang sedang bersenang-senang dengan malam promnight ini, lain hal lagi dengan Cavin, ia hanya duduk di meja yang disediakan sambil menatap malas sekitaran.

Bagaimana tidak, padahal dia sama sekali ingin melupakan masalah perjodohan itu untuk satu malam ini saja. Tetapi sebelum ia pergi tadi, papanya malah mengingatnya lagi, bahkan memberi tahu bahwa esok lusa ia akan makan malam bersama keluarga temen papanya itu. Menyebalkan.

Aldo, Julio, dan Rangga menatap heran ke arah Cavin. Padahal ia yang sangat bersemangat menunggu malam perpisahan ini. Tapi tiba di acaranya kenapa jadi galau begini?

"Lo kenapa sih vin?" Tanya Julio

"Lo akhir-akhir ini galau mulu perasaan" Tambah Rangga.

"Banyak cicilan lo ya?" Tebak Aldo.

"Papa gw ngejodohin gw! Padahal gw udah bilang gw gamau nikah kalo ga sama Maera, eh papa malah nyuruh gw ngejauhin Maera"

"Seriusan lo? Emang siapa yang bakalan dijodohin sama lo hah?" Tanya Aldo lagi.

"Anaknya temen papa gw, tapi gw gatau siapa"

"Padahal gw mau ngelupain tuh masalah aja untuk malam ini, eh papa gw malah ngingetin lagi" Cavin berceloteh panjang kali lebar untuk mengurangi beban pikiran nya itu.

"Lo yakin banget mau nikah sama Maera" Tanya Julio

"Hm, gw ragu sih, cuma bagi gw Maera kan udah kenal lama sama gw,  bahkan dari kita kecil, udah pada kenal pribadi masing-masing juga"

"Maera emang mau nikah sama lo?" Tanya Rangga.

"Gatau juga sih"

"Gimana kalo lo sama Maera Kawin lari aja?" Julio memberikan saran yang sangat-sangat pengen di tabok.

"Jangan woi! Kasian nanti pak penghulunya sama Cavin pas ijab Qabul sambil lari-lari" Aldo menentang saran dari Julio

"Ga gitu juga konsepnya tulul" Julio yang udah mengambil ancang-ancang untuk menampol wajah indah Aldo.

"Jangan Vin! Lo gimana sih Jul, ngasih saran yang begituan" Rangga juga menentang saran dari Julio.

"Siapa yang kau panggil JUL itu anak bgst" entah kenapa, darah tinggi Julio sering naik karena Aldo dan Rangga sering memanggilnya dengan sebutan JUL.

"Ikuti kemauan kedua orang tua lo aja vin, pilihan mereka pasti yang terbaik! Jangan ikuti saran dari Jul" mata Julio sudah memincing tajam ke arah Rangga.

Cavin sama sekali tidak merespon, perkataan Rangga mungkin ada benarnya juga.

Eh jangan lupakan Maera! Jika tadi Cavin galau merana, lain lagi dengan Maera, ia sudah ikhlas menerima perjodohan itu. Bagaimanapun pilihan orang tua itu yang terbaik.

Maera sangat cantik malam ini. Jika sekarang orang-orang lain sedang menikmati lagu yang dibawakan dengan segala ke-uwuan mereka dengan pasangannya. Namun lain lagi dengan Maera, ia bahkan sudah mengantri di meja prasmanan untuk mengambil makanan.

Ia harus bahagia sekarang, harus pokoknya harus.

💚💚💚

Malam semakin larut, acara demi acara pun sudah mereka lalui, waktunya mereka untuk kembali kerumah masing-masing, dan akan menciptakan rindu untuk kedepannya.

-----&-----

-Sabtu, 11 Juli 2020-

Jangan bosen bosen ya walaupun ceritanya garing:"

Jangan lupa vote+ Komen koreksi❤
Babay💚

My Little Friends Is My Life Partner (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang