[DUASEMBILAN] APA-APAAN?

336 23 0
                                    

Kepulangan Cavin tadi, Maera masih setia duduk di rumah pohon itu sambil memandangi langit-langit senja yang begitu indah. Menikmati semilir angin yang begitu tenang dengan seduhan segurat cahaya oren dilangit.

" Gw ntar lagi udah ga jomblo lagi uy" Maera mengucapkan itu dengan senyum yang terukir dan air mata yang menetes.

"Gw entar lagi langsung di lamar dong, he-he"

"Vin, gw harap persahabatan kita tetep terjalin ya" Maera menatap foto kecil mereka berdua dulu.

"Gw sayang sama lu sebenarnya vin" Air mata Maera masih setia mengalir mengikuti alunan cerita lama yang diuntai kembali.

"Tapi mungkin gw rasa sayang sama elu cuma sebatas rasa sayang persahabatan, hiks"

"Karna mungkin kita tidak akan bisa bersama, dan mungkin tidak akan saling memiliki"

"Terimakasih Cavin, gw sadar kok gw ini cupu, karna gw ga bisa ngungkapin secara langsung"

Tangisan pilu Maera tak bisa di tahan lagi. Ia ingin sekali menolak perjodohan itu, tapi di lain sisi ia tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya.

Bahkan dengan siapa ia dijodohkan pun, ia tak tau. Bagaimana rupanya orang itu. Bagaimana perilaku nya. Dan kenapa kedua orangtuanya menjodohkan nya tanpa memberikan tahu siapa orang yang akan di jodohkan kepadanya.

"Apa entar calon suami gw baik ya?"

"Apa entar calon suami gw pengertian ya?"

"Apa ntar calon suami gw humor nya receh juga?"

"Ah entahlah"

Cukup lama Maera terdiam diri di rumah pohonnya tersebut, akhirnya Maera turun dari dari rumah pohonnya tersebut dan kembali kerumahnya.

"Maera pulang dulu ya Rumah pohon"

"Terimakasih udah ngedengerin segala curhatan Maera"

"Terimakasih juga udah nemenin Maera dari kecil"

"Terimakasih udah melukiskan kenangan indah disini"

"Ntar kalau Maera udah nikah, Maera bakalan tetep main kesini kok, kalo misalnya tinggal nya jauh ntar, nanti Maera usahain tetep main kesini kok, he-he"

Sementara itu di lain tempat..

Sehabis pulang dari rumah pohonnya tadi, Cavin segera mandi dan langsung masuk kedalam kekamarnya, berdiam diri menghadap ke balkon kamarnya.

Semilir angin malam yang dapat menyebabkan masuk angin menyapu tubuh Cavin dengan lembut. Memandang terpaan bintang yang membentang indah di langit malam.

"Huft, apa gw ikhlas gitu aja Maera di jodohin?"

"Waktu seakan cepet banget"

"Padahal dulu gw sama Maera masih main perosotan noh di taman belakang"

Cavin kembali mengingat kenangan-kenangan masa kecilnya dengan Maera. Dimana Cavin dan Maera masih senang bermain tanpa beban.

"Vin, turun!! Makan malam cepet" Teriak Mama Cavin dari luar pintu kamar.

Teriakan Mama Cavin membuyarkan semua lamunannya.

"Iyaa ma" Jawab Cavin.

Cavin segera turun ke meja makan, disana mama dan papanya sudah duduk rapi dengan piring di depannya.

"Vin"

"Um" Cavin masih asik mengunyah makanannya.

"Abis kamu perpisahan, kamu bakalan papa jodohin"

-----&-----

-Rabu, 08 Juli 2020-

Makin garing ya? Yaudah maaf ya💚
Jangan bosen bosen ey:')

My Little Friends Is My Life Partner (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang