-8-

15 1 0
                                    

Reyhan terlihat merenung di ruangannya  di lantai dua kafe ini, dia begitu terlihat bingung. Sejak Pak Harjo sopir istrinya menelpon mengatakan kalau istrinya bertemu dengan seseorang , tapi sialnya Pak Harjo tidak tau nama orang itu.

Reyhan ingin cepat pulang sekarang tapi pekerjaannya sangatlah numpuk.

" Alya" panggil Reyhan pada asistennya.

Rana membuka pintu dan segera menanyakan kepada bosnya apa yang bosnya perlukan, tapi tak ada melainkan dia diminta untuk mengontrol kafe sampai malam karena bosnya ini akan pulang lebih awal.

Saat sampai di parkiran, hp Reyhan berdering. Reyhan merogoh saku celananya mengambil hp dan melihat kalau Pak Harjo yang menelponnya.

" iya pak ada apa?"

" tuan bisa pulang sekarang? ada yang mau saya omongkan dengan tuan" jawab pak harjo.

" baiklah tunggu saja langsung di bangku pinggir kolam belakang rumah" lalu Reyhan mematikan telpon , segera memasuki mobil dan menjalankan perlahan.

Sepanjang perjalanan Reyhan sangat penasaran apa yang ingin diomongkan oleh pak harjo, secara selama 10 tahun pak harjo kerja di rumah ,dari dia menjadi sopir peribadi pembantunya untuk keluar berbelanja keperluan rumah sampai sekarang menjadi sopir istrinya, nada bicara pak harjo tak pernah seserius itu. Tapi Reyhan berusaha berfikir positif dan mulai fokus pada jalanan yang ada di depannya.

-----------------------------------------------

Di bangku ini Reyhan sudah duduk berhadapan dengan pak harjo, dengan ditemani dua cangkir teh buatan bi ijah di meja di depan mereka.

" apa yang mau kamu omongkan?" tanya Reyhan

" begini pak, tadi saat saya mengantar nyonya jalan - jalan ke taman, dia ketemu seseorang, terus tetap saya pantau walaupun dari jauh, mereka hanya duduk biasa, tapi tiba- tiba entah kenapa saya sedikit lengah dan kehilangan jejak nyonya bersama orang itu" jelas pak harjo

" terus kenapa? istriku kan sudah pulang dengan selamat, jadi tidak apa-apalah lagipula orang yang bersamanya itu mungkin teman lamanya" kata Reyhan

" saya kira juga begitu tuan, tapi pas nyonya kembali menghampiri saya untuk pulang, dia dan orang itu saling berpegangan tangan"

" mungkin sahabat lamanya " jawab Reyhan lagi.

" tapi nyonya bilang itu pacar barunya tuan" pak harjo berbicara dengan cepat dan langsung menunduk.

Reyhan mendadak terdiam, dia terlihat sangat terguncang. Pak Harjo terlihat tak tega dan sesegera mungkin meminta maaf kepada tuannya ini, tapi Reyhan buru- buru mengangkat duduknya dan beranjak masuk ke dalam rumah. Pak Harjo hanya terdiam menatap kepergian tuannya itu.

Saat dia mulai menaiki tangga, dia melihat Vinia yang baru saja keluar dari arah pintu balkon lantai dua rumah ini dan berjalan masuk ke kamarnya, dia begitu terlihat sangat gembira. Tetapi beda halnya dengan Reyhan dia sangat sakit. Lalu ia memutuskan masuk ke dalam kamar Vinia.

" vin, apa aku boleh masuk" tanya Reyhan di balik pintu.

" masuk saja mas" teriak Vinia dari dalam.

Ceklek...

Reyhan masuk dan segera duduk di ranjang Vinia.

" Mas pulang cepat hari ini, tumben" kata Vinia sambil melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul lima sore, padahal biasanya Reyhan pulang jam tujuh malam.

" iya, masalah keuangan sudah aku rekap semuanya, aku merasa gaada yang perlu dikerjakan lagi dan langsung pulang" kata Reyhan yang kemudian dibalas anggukan dari Vinia.

" kamu senang sudah jalan - jalan tadi? bagaimana suasananya, ceritain mas dong" ucap Reyhan pada Vinia yang langsung tersenyum.

" Vinia sudah pacaran"

" woww... sama siapa?" tanya reyhan pura- pura senang.

" Reno, cinta pertamaku , aku sudah mencintainya sejak masih zaman aku sekolah, dan sekarang aku berhasil dengan dia, penantianku gak sia - sia mas" Vinia terlihat sangat bahagia.

Reyhan seperti tak percaya, Vinia dengan Reno pacaran? bagaimana ini bisa terjadi? bagaimana mereka bisa bertemu? Reyhan sudah tau sejak awal kalau Vinia punya masa lalu yang membuat dia pemurung dan tertutup pada permasalahan percintaan, ya karena Reno ini.

Setelah mendengar cerita bahagia dari istrinya, Reyhan memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dia begitu sesak sekarang, jelas - jelas Vinia adalah istrinya, dan sekarang dia pacaran dengan orang lain, dengan orang yang paling di cemburui oleh Reyhan, orang yang mengancuhkan dan tak pernah ada dalam perjalanan hidup Vinia tapi Vinia dengan sabar tetap mencintainya. Reyhan sangat pusing dengan ini semua, bagaiman dia harus bertindak?

Jam 11 malam....

Reyhan masih saja mendengar obrolan telpon Vinia dan Reno , istrinya belum tidur sampai jam segini membuat Reyhan menjadi khawatir. Tak lama kamar sebelah sepi, tak ada lagi suara ketawa dan panggilan mesra dari Vinia kepada lawan bicaranya di telpon. Lalu Reyhan memutuskan pergi ke kamar vinia, dan ia melihat Vinia sudah terlelap .

" selamat tidur istriku sayang" Reyhan mencium kening Vinia.

" aku mencintaimu" bisiknya.

Melihat wajah lugu yang tertidur ini membuat Reyhan luluh, dia merasa sangat tega jika ia merasa tak suka pada apa yang membuat Vinia bahagia, bahkan sekarang Reyhan berjanji kalau harus sakit demi kebahagiaan Vinia ia harus rela, karena yang terpenting adalah itu, tak ada kebahagiaan lain selain melihat Vinia bahagia.

MENEBUS DOSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang