Renjun langsung melepas helmnya dan melemparkannya asal. Felix meneguk ludahnya susah payah karena muka Renjun yang pucat dan nampak garang.
"Felix bantuin Bunda angkat David ya?" Felix mengangguk kemudian mereka berdua membawa David ke ruang kesehatan. Untung saja disana sudah ada dokter yang stand by. Membuat penanganan David lebih mudah.
"Sayang, tolong tungguin David sebentar ya? Bunda mau telfon Ayah dulu," Felix hanya bisa mengangguk karena masih takut. Aura maung Renjun sudah menguar dari sejak dirinya memasuki gudang.
Renjun berjalan keluar ruangan dan menelfon Jeno. Dan kebetulan Jeno yang sudah mandi langsung bergegas menuju sekolahan David.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bunda, Felix ikut ke rumah sakit boleh?" Renjun mengangguk dan menggandeng tangan Felix. Tolong ingatkan Renjun jika ini masih di lingkungan sekolah, bisa-bisa harga diri Felix sebagai lelaki keren runtuh begitu saja. Tetapi Felix tidak bisa menolak karena takut Renjun meledak.
Setelah David dimasukkan kedalam mobil, akhirnya suasana yang tadi ricuh kembali hening di lingkungan sekolah. Semuanya terkagum oleh visual Renjun dan Jeno. Bagaimana bisa mereka berdua yang terlihat masih muda sudah memiliki seorang anak remaja?
"Mati aku," Seungmin sedikit susah menelan ludahnya. Membuat Jeongin—teman sebangkunya— bertanya.
"Kenapa Min?" Jeongin memandang Seungmin yang masih menatap kosong tempat parkir yang digunakan oleh mobil keluarga anak yang tadi dia hukum.
"Kamu tau orang tadi kan? Yang gendong anaknya sama yang gandeng junior kita?" Jeongin mengangguk.
"Aku salah cari lawan In," Seungmin terduduk lemas. Dia bingung dan kalut.
"Memang mereka siapa? Kenapa Min?!"
"Yang tadi menggandeng junior kita, namanya Jung Renjun. Menantu kesayangan Jung Jaehyun, pemilik sekolahan kita ini. Dan yang gendong anak tadi, dia Jung Jeno. Anak kandung Jung Jaehyun. Dan... Yang aku hukum... Cucu Jung Jaehyun, In," Seungmin berkedip sangat lambat. Dia tidak menyangka jika anak yang ia bentak tadi akan menjadi boomerang baginya.
"S-serius?" Seungmin mengangguk lemas. Rasanya dia sudah pasrah menunggu akibat dari kelakuannya hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.