The Jungs - 10

9K 1.1K 215
                                    

Beberapa bulan berlalu, David semakin sibuk dengan urusan sekolahnya. Mulai dari tugas dan juga ekskul yang terus membombardir dirinya dan teman-temannya.

Bahkan Renjun mulai merasa kehilangan sosok anaknya. David yang sekarang sudah jarang sarapan dirumah, pulang sekolah pun selalu telat.

"David, potong rambut yuk," Renjun mengelus surai putranya yang agak memanjang, poninya pun sudah mengganggu penglihatan David sendiri.

"Nanti aja deh Bun, David potong sendirian," Renjun menghela nafas. David sudah mulai menghindar dari Renjun, dan Renjun merasakan itu.

"Yasudah, Bunda masuk kamar dulu ya. Good night," Renjun mengecup kepala David sebentar kemudian Renjun berjalan menuju kamarnya dengan gontai. Dia sedih karena beberapa bulan ini keluarganya sangat sibuk dan jarang berkumpul. Jeno sibuk dengan tugas kantornya yang mengharuskan suaminya itu bolak-balik Jepang-Korea untuk memantau pembangunan hotel baru milik Jung. Begitu juga David yang sekarang lebih sibuk pada ekskulnya. Renjun tertidur dengan meringkuk. Persis seperti janin.

Dia mengelus bagian tempat tidurnya yang beberapa minggu ini kosong karena memang Jeno belum pulang sama sekali. Renjun termenung. Tetapi tiba-tiba suara seseorang terdengar di telinganya.

"Mama...."

"Kenapa tidak memilihku...."

"Mama jahat...."

Renjun menggeleng-gelengkan kepalanya, berharap agar suara itu hilang. Bahkan sekarang keringat dingin sudah membasahi tubuh Renjun. Saat berdiri guna mengambil obatnya, tiba-tiba kaki Renjun lemas. Akhirnya Renjun jatuh dengan posisi telentang sambil berusaha menetralkan nafasnya.

"Dumb!" Renjun berbisik kemudian meringkuk lagi di lantai. Entahlah, dia hanya ingin menangis sejadi-jadinya malam ini.

Esok paginya, Renjun sudah duduk di meja makan dengan keadaan muka pucat dengan lingkaran hitam yang menghiasi wajah rupawan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esok paginya, Renjun sudah duduk di meja makan dengan keadaan muka pucat dengan lingkaran hitam yang menghiasi wajah rupawan nya. David tidak melihat keadaan Bundanya dengan detail karena begitu melihat eksistensi Renjun, David langsung berpamitan. Tanpa sarapan dan kecupan yang setiap pagi selalu dia lakukan dulu pada Renjun.

Akhirnya Renjun menangis sambil menumpukan wajahnya pada lipatan tangan. Renjun merindukan keluarganya yang dulu. Kasian sekali makanan yang sudah dia persiapkan, sama sekali tak termakan sedikitpun.

Renjun bangkit, merapikan keadaannya dan dia memutuskan untuk mengambil vitamin sekalian check up. Renjun memakai masker agar keadaannya tidak terlalu menyedihkan. Memantapkan diri, dia pun menyetir mobil dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan Seoul yang lumayan renggang hari ini.

 Membelah jalanan Seoul yang lumayan renggang hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE JUNGS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang