The Jungs - 19

12.2K 994 147
                                    

buat semua yg minta mantap-mantap di chapter kemarin, selamat kalian berhasil merobohkan niatku pensiun dari dunia bulan gosong. panas dingin gue nulis ini buset

so here we go~

yg underage skip aja ya please^^

———————————






"Sudah enakan?" Renjun melepaskan satu persatu kancing kemeja Jeno karena keringat masih membasahi tubuh suaminya itu.

Jeno yang ditanya hanya menggeleng karena memang rasanya masih panas. Jeno terus menahan lenguhan dari tadi. Renjun yang melihatnya sangat kasihan. Segera saja ia memutus sambungan cctv agar mati. Dan mengunci ruangan suaminya yang untung kedap suara.

Renjun berjalan menuju sofa tempat Jeno telentang sambil bertelanjang dada. Renjun melepaskan syal yang membelit lehernya dan mulai mengambil pecahan kaca tadi. Untuk jaga-jaga agar saat mereka ehem nanti, tidak ada yang terkena pecahan kaca itu.

Setelah selesai, Renjun menghampiri Jeno yang sudah berkeringat dingin. Dia pun membantu Jeno untuk duduk. Belum sempat berposisi dengan sempurna tiba-tiba Jeno menindih tubuh Renjun hingga kepala istrinya itu menghantam pelan sandaran sofa.

"I'm sorry sayang, aku tidak kuat lagi."

"Ap—hmmph," bibir Renjun sudah berhasil dibungkam oleh Jeno. Sang dominan mulai menginvasi seluruh indra pengecap Renjun. Mengecup, menjilat bahkan menyesap bibir bagian atas dan bawah secara berulang-ulang. Membuat Renjun terengah-engah.

Baru akan bernafas sebentar setelah Jeno melepas ciumannya, Renjun lagi-lagi harus menahan nafasnya saat Jeno dengan wajah sayunya melepas kemeja Renjun sekali tarik.

Renjun memekik kecil karena terkejut. Dengan gerakan yang cepat, Jeno berhasil meluruhkan kemeja Renjun. Menampakkan dada Renjun yang demi Tuhan, sangat menggoda untuk Jeno tandai.

Tanpa basa-basi, Jeno langsung mengecup puting Renjun yang menegang. Dia kulum, tak lupa ia sedikit memberikan gigitan. Yang efeknya membuat Renjun mendesah tertahan. Nafsu Jeno benar-benar tak terkendali sekarang. Renjun sedikit kuwalahan.

"J-jen..." Panggilan Renjun bahkan Jeno hiraukan. Dia terus mengulum puting Renjun, mengecup seluruh permukaan dada hingga perut Renjun. Dan berakhir pada collar bone Renjun, Jeno memberikan tanda disana. Tanda merah keunguan yang sangat sexy.

Jeno mengelap bibirnya yang sedikit bengkak. Dia mengubah posisinya menjadi duduk. Menanggalkan semua pakaiannya dan Renjun, Jeno berdiri dengan Renjun yang duduk di sofa.

Mulut mungil Renjun sudah siap untuk memanjakan penisnya. Jeno mulai menyodorkan penisnya pada Renjun yang terduduk di sofa. Dengan cepat, Renjun memasukkan penis Jeno pada mulutnya. Ia menjilati seluruh bagian penis suaminya. Tak jarang ia urut penis panjang dan berurat itu agar Jeno cepat klimaks.

Dan ya, beberapa menit kemudian Jeno klimaks dengan sperma yang mengotori pipi dan bibir Renjun.

Dan ya, beberapa menit kemudian Jeno klimaks dengan sperma yang mengotori pipi dan bibir Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE JUNGS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang