Renjun saat ini tengah menyirami kebun bunga Daisy miliknya yang sudah berbunga banyak sekali. Usia kandungan Renjun juga sudah memasuki bulan ke 9. Tinggal menunggu tanggal kelahiran yang diperkirakan tinggal satu minggu lagi. Renjun sambil bersenandung kecil saat menyirami tanaman kesayangannya ini.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore hari. Jeno dan David memutuskan untuk ngeteh di belakang rumah sambil memantau Renjun yang asyik di kebun.
"ADUH!" Kedua orang yang tengah menyeruput teh nya seketika tersedak karena mendengar teriakan Renjun. Dengan terburu-buru mereka berdua menghampiri Renjun yang meringis sambil memegangi pergelangan tangan nya.
Setibanya mereka dihadapan Renjun, lelaki mungil itu sudah menangis. Ternyata tangannya di sengat oleh lebah yang berada di kebunnya tadi.
"Sakit sekali," Renjun sesenggukan karena memang sengatan itu sangat sakit. Jeno dan David ikut meringis karena sekarang tangan Renjun mulai membengkak.
"Ayo sayang aku obati," Jeno menggandeng Renjun untuk menangani luka istrinya itu.
Begitu sampai di dapur, Jeno langsung mengeluarkan sengatan lebah yang berada di tangan Renjun. Setelahnya, David datang membawa satu baskom yang berisi air bersih untuk mencuci bekas sengatan di tangan Renjun. Dan langkah terakhir yang dilakukan Jeno adalah mengkompres bekas sengatan itu dengan es batu yang ia bungkus dengan kain bersih.
Renjun duduk di meja makan sambil melamun memandangi lukanya yang sangat lebar dan merah. Dia ngeri sendiri melihatnya.
"Jeno, apakah aku akan baik-baik saja?"
"Tentu saja sayang, kamu sudah terbebas dari racun lebah, karena aku dan David sudah membersihkannya," Jeno tersenyum hangat sambil mengusap lengan Renjun. Dia gemas sekali dengan pertanyaan polos yang terlontar dari bibir istrinya itu.
"Jeno," Jeno yang dipanggil langsung mendongak karena sebelumnya dia memang membereskan peralatan yang tadi dipakai untuk membersihkan luka Renjun.
Cup!
Renjun baru saja mengecup bibir Jeno kemudian tersenyum sambil meletakkan dagunya pada lipatan tangan.
Mau tau apa reaksi David?
Dia menjatuhkan seluruh jelly yang saat ini ia pegang ke lantai. Sambil menganga.
Renjun membaringkan tubuhnya pada sofa ruang keluarga dengan iPad di tangannya. Dia main game. Katanya ingin merasakan bagaimana rasanya main game. Hm terserah Renjun saja lah.
Ngomong-ngomong, Jeno juga berada disana. Memijit kaki Renjun yang sudah mulai membengkak. Istrinya itu akhir-akhir ini mengeluh jika kakinya terlihat seperti kaki gajah.
"Jeno."
"Apa sayang?"
"Pengen berendam sama air hangat," Renjun sepertinya sudah gila. Demi Tuhan ini sudah jam 7 malam, dan dirinya malah meminta untuk berendam?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JUNGS ✔
FanfictionBecause something happened there must be a reason. Tentang keluarga Jung dengan kehidupan rumitnya. ©injeolmiiiiiiiiii, 2020