The Jungs - 12

9.4K 1K 232
                                    

Renjun sampai di Korea sekitar jam 1 dini hari. Begitu memasuki kamar rawat David, dia dihadapkan dengan Jeno yang terlelap dan terlihat tidak nyaman tidur di sofa. Sedangkan David... Oh Tuhan tolong kembalikan kewarasan Renjun saat ini juga.

David tertidur dengan nyenyak. Tangannya yang sudah mulai terbentuk urat-urat nya harus tertancap infus yang membuat Renjun menghembuskan nafas berkali-kali. Dan jangan lupakan perban yang membalut kepala David. Keadaan David saat ini berhasil membuat Renjun tanpa sadar meneteskan air matanya.

Selepas menerima telepon dari pihak rumah sakit, Renjun langsung menggunakan jet pribadi milik Chanyeol. Dia berpamitan pada Wendy dan Chanyeol dengan tangis yang tak kunjung berhenti. Membuat kedua orangtuanya itu sebenarnya sangat khawatir. Tapi Renjun dengan segala upaya berhasil membuat Wendy dan Chanyeol mengizinkannya untuk kembali ke Korea saat itu juga. Akhirnya disinilah dia. Berhadapan dengan realita yang membuatnya sesak.

Renjun tidak langsung menghampiri David, tetapi ia malah membuka kopernya yang menjadi saksi bisu kegelisahan Renjun dari awal berangkat ke China hingga ia kembali lagi ke Korea. Mengambil selimut yang selalu ia bawa kemanapun, Renjun berjalan menuju Jeno yang terlihat kedinginan. Dia menyelimuti Jeno hingga sebatas dagu, kemudian membetulkan posisi tidurnya agar lebih nyaman. Dan hal terakhir yang ia lakukan pada Jeno adalah mengecup kening suaminya itu. Setelahnya, Renjun menaikkan suhu penghangat ruangan agar kedua lelakinya merasa nyaman dalam tidurnya.

Dan tiba saatnya Renjun berjalan mendekati ranjang David. Dia sangat lemas omong-omong. Bahkan kopernya ia biarkan terbuka karena sudah kehabisan tenaga hanya untuk sekedar menutupnya.

 Bahkan kopernya ia biarkan terbuka karena sudah kehabisan tenaga hanya untuk sekedar menutupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun duduk dengan pelan di kursi yang terletak di samping ranjang David. Dia menghela nafas dan mulai menggenggam tangan anaknya yang terbebas dari infus. Renjun hanya mengelusnya selama beberapa menit. Jantungnya bahkan berdetak sangat kencang, Renjun juga tidak tau mengapa.

"David..." Renjun kehilangan arah. Air matanya berlomba-lomba untuk terjun hanya karena mengucapkan nama sang anak. Karena arti dari nama itu sendiri adalah ‘yang paling dicintai’. Tanpa mengucapkan kalimat sayang pun, nama anaknya sudah melambangkan itu.

Renjun kemudian menciumi jemari David masih dengan air mata yang mengalir. Mengapa semua ini harus terjadi pada David anaknya? Mengapa tidak dia saja?

"Maafkan Bunda... Tidak ada disaat kamu kesakitan..." Renjun tersedak ludahnya sendiri saat mencoba berbicara.

"Bunda tidak bermaksud meninggalkan kamu dan Dad, Bunda hanya ingin mencari ketenangan... Bunda lelah nak, Bunda hampir menyerah..."

"But, my brother said to let everything go, and ya... Bunda sudah menerima semuanya dengan ikhlas."

Renjun terus menggenggam tangan anaknya hingga dia ketiduran dengan posisi duduk.

Renjun terus menggenggam tangan anaknya hingga dia ketiduran dengan posisi duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE JUNGS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang