The Jungs - 04

11K 1.2K 109
                                    

Kabar buruk datang dari Felix hari ini. Katanya dia sudah membuat duluan barang untuk masa orientasi. Karena besok pagi dia beserta kedua orangtuanya akan terbang ke Canada karena grandfather nya mengalami cidera yang cukup serius akibat kecelakaan.

David menghembuskan nafasnya kesal. Masa orientasi tinggal dua hari lagi. Dia sudah cukup kesal dengan lengannya yang masih berdenyut jika digerakkan. Ditambah Felix membatalkan kerja kelompok ini.

"AAARGGHH, nggak tau ah. Makan coklat aj—"

"Coklat apa?"

"KKAMJAGIYA!" David lagi-lagi terkejut. Kali ini Bunda lah yang datang. Membuat jantung David serasa berhenti sesaat. Renjun datang membawa susu vanilla kesukaannya.

"Nggak Bun, tadi David lihat postingan di Instagram ada yang makan banyak banget coklat. Jadi pengen hehe," David menggaruk tengkuknya karena salah tingkah. Kakinya sebisa mungkin menendang pelan paper bag yang ia sembunyikan di bawah tempat tidur. Tetapi nasib sial rupanya sedang memeluk erat David hari ini. Renjun melihatnya.

"Itu apa di bawah tempat tidur?"

"K-komik dari Oma, Bun," David tergagap karena Renjun sudah berjalan mendekati dirinya.

"Bunda boleh lihat?"

Belum sempat David menjawab, Renjun sudah berjongkok. Disaat tangannya berhasil meraih tali dari paper bag itu, tiba-tiba suara Jeno menginterupsi Renjun.

"Kasian banget kamu ditinggal Felix, hahaha," suara tawa Jeno lantas membuat niat Renjun untuk mengambil paper bag itu tertunda.

"Kenapa?"

"Itu sayang, keluarga Felix akan ke Canada karena Ayah Mark hyung kecelakaan," Jeno berjalan mendekati Renjun. Dia tadi melihat wajah tegang David saat memasuki kamar. Dan ya, dia paham jika aksi menyelundupkan coklat yang dilakukan David hampir saja ketahuan. Maka dari itu Jeno tertawa kencang.

Fyi, Renjun sangat menyukai tawa Jeno. Dia suka sekali memperhatikan lengkungan cantik yang tercipta di mata suaminya itu.

"Sayang, aku harus ke kantor sekarang juga. Ada client yang ingin bekerja sama," Jeno melihat sekilas jam tangannya, menunjukkan pukul 6 sore.

"Yasudah hati-hati, ayo kubantu bersiap," Renjun berjalan menghampiri Jeno dan mengajaknya keluar dari kamar David untuk bersiap.

David yang sedari tadi menahan nafasnya langsung meraih udara sebanyak-banyaknya.

"Hufftt, selamat lagi."

"Nanti makan malam di rumah atau sekalian di jalan?" Renjun merapikan dasi Jeno yang masih miring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti makan malam di rumah atau sekalian di jalan?" Renjun merapikan dasi Jeno yang masih miring. Jeno yang ditanya hanya tersenyum dan mencuri satu kecupan di pipi Renjun.

"Nanti aku kabarin ya, soalnya belum tau pulang jam berapa."

"Iya, nah sudah selesai," Renjun tersenyum karena pekerjaannya sudah selesai. Rambut Jeno sudah ia tata serapi mungkin. Parfum juga sudah ia semprotkan di bagian tubuh Jeno.

THE JUNGS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang