The Jungs - 21

10.1K 972 65
                                    

Kehamilan Renjun berjalan dengan lancar. Keinginan-keinginan aneh mulai Jeno dan David rasakan beberapa bulan ini. Jika ingin tahu, usia kandungan Renjun sudah memasuki minggu ke 18, masuk trimester kedua. Dan hari ini saatnya Renjun pergi ke dokter untuk melakukan USG, ia ingin mengetahui jenis kelamin sang buah hati.

"Seledri ku jangan lupa," Renjun berbicara sambil merapikan syal nya. Jeno hanya mengangguk patuh sambil menyiapkan seledri mentah untuk camilan Renjun selama di mobil nanti.

Asal kalian tau saja, dulu Renjun sangat membenci seledri. Tetapi setelah kehamilannya menginjak usia 6 minggu, entah keinginan dari mana Renjun tiba-tiba menginginkan seledri mentah. Jeno bahkan sempat tersedak ludahnya sendiri saat mendengar permintaan Renjun.

Dan hal aneh lainnya yang diinginkan Renjun adalah, meminta pijat sebelum tidur dari David Dan Jeno. Mereka berdua harus berada di ranjang Renjun, karena jika salah satu dari mereka tidak hadir, Renjun tidak akan tidur sebelum personel tukang pijat sebelum tidurnya belum lengkap.

David dan Jeno senang-senang saja menuruti keinginan Renjun yang satu itu, tetapi ada satu hal yang paling mereka benci. Renjun sering menjatuhkan makanan karena seseorang yang hamil mudah sekali merasa lelah. Dan saat menjatuhkan makanan itu, Renjun tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya berdiri sambil memandangi makanan yang ia tumpahkan. Kemudian jika David atau Jeno datang, Renjun akan memasang cengiran yang menandakan jika dia perlu bantuan untuk membersihkan kotoran itu.

Jeno Dan David tak kuasa menolak karena cengiran Renjun seperti mantra yang tidak bisa dihindari.

Tidak hanya itu saja, Renjun juga membenci jelly cola yang dulu sangat ia sukai, katanya menjijikkan saat Renjun melihat Jeno memakan jelly favorit mereka dahulu sebelum kehamilan Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak hanya itu saja, Renjun juga membenci jelly cola yang dulu sangat ia sukai, katanya menjijikkan saat Renjun melihat Jeno memakan jelly favorit mereka dahulu sebelum kehamilan Renjun.

Renjun juga gemar sekali mengeluh. Dia mengeluh tidak bisa memandang pergelangan kakinya sendiri saat berdiri karena terhalang perutnya yang kian membuncit.

"Sayang jangan tidur, kita akan segera berangkat," suara Jeno membuat Renjun terlonjak. Tak lama, tangisan Renjun terdengar. Jeno tersenyum maklum. Karena sudah terbiasa. Berbeda dengan awal-awal kehamilan, Jeno selalu kalang kabut jika Renjun sudah menangis. Tapi sekarang, hanya dengan usapan pelan serta kecupan di pelipis sudah bisa membuat tangisan Renjun reda.

Dan benar saja, Renjun berhenti menangis saat Jeno mengusap perutnya.

"Maafin Dad ya little bean," Setelah mengusap perut Renjun, Jeno mengecup ringan calon anaknya itu. Renjun terkikik karena kegelian.

"Ayo sayang berangkat, aku sudah mengabari David jika langsung ke rumah Ayah aja pas pulang sekolah," Renjun mengangguk kemudian berdiri dibantu Jeno. Mengambil kotak makan yang berisi seledri mentah, Renjun memasuki mobil dengan pelan-pelan.

"Hati-hati Jeno, jangan mengebut," Renjun menyentuh tangan Jeno yang sudah berada di kemudi. Jeno menoleh dan mengangguk, dia mengusak rambut Renjun yang semakin panjang. Terlihat semakin cantik menurut Jeno, apalagi sekarang warna rambut Renjun adalah soft blonde.

THE JUNGS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang