Siang ini Renjun sudah rapi dengan coat dan jaket wol nya. Jeno membatin karena Renjun terlihat sangat cantik dengan rambut silvernya.
"Sayang, hati-hati ya. Besok kalau sempat aku akan menyusul."
"Iya Jeno, oh iya David mana?" Renjun celingukan karena anaknya itu belum muncul sedari pulang sekolah tadi. Kemarin saat dirinya berbincang dengan Jeno karena meminta izin untuk pergi ke Jeju, tiba-tiba David datang langsung memeluk dirinya sambil merengek ingin ikut.
Renjun ke Jeju karena ingin mengunjungi salah satu art gallery yang tengah mengadakan penggalangan lukisan. David yang kebetulan terbebas dari tugas dan ekskul akhirnya memutuskan untuk ikut. Kapan lagi dia keluar berdua dengan Bundanya? Mumpung Daddy nya sedang banyak pekerjaan, jadilah kesempatan ini ia manfaatkan untuk berduaan dengan Bundanya. Sekalian mendekatkan diri lagi setelah semua yang ia lakukan tempo hari.
"Bunda, ayo," tiba-tiba David sudah tersenyum di belakang Renjun. Memakai hoodie kuning sambil membawa skateboard. Jeno hanya menaikkan alisnya karena heran dengan anaknya yang membawa skateboard.
"Kamu bawa itu kid?" Renjun berjalan mendekati David sambil merapikan rambut anaknya.
"Iya Bun, lagian kan naik jet pribadi jadi David bawa aja. Pengen skateboard an disana hehe," Renjun mengangguk dan tersenyum. Dan akhirnya tiba saatnya dia harus meninggalkan Jeno untuk ke Jeju. Sebenarnya Jeno sangat tidak rela jika kedua kesayangannya harus pergi tanpa dirinya. Tetapi apa boleh buat, pembangunan hotel baru membuat nya sangat sibuk menandatangani proposal.
"Dad, berangkat ya," David memeluk Jeno singkat. Dan berjalan menuju mobil.
Renjun hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya yang sekarang sudah tidak mencium pipi Jeno. Malu katanya.
"Sayang aku berangkat ya, kamu jangan telat makan. Jaga diri selama aku dan David pergi, minum vitamin kamu juga. Udah aku kasih di dashboard mobil kamu," Renjun mencium kedua pipi Jeno dan berakhirlah kecupan di bibir suaminya. Jeno yang masih tidak rela langsung memeluk erat Renjun.
"Denger aku nggak?"
"Iya sayang iya, aku dengerin kok," Jeno menjawab dengan suara yang teredam pundak Renjun.
"Yasudah, lepasin ah. Udah ditunggu David itu," Jeno merengut sambil melepaskan pelukannya. Sebelum Renjun berjalan keluar, ia tarik tangan istrinya dan langsung saja Jeno melumat bibir Renjun yang sedari tadi menggagalkan fokusnya.
Renjun hanya pasrah.
"David, minum dulu vitaminnya," Renjun mengulurkan dua butir vitamin pada anaknya yang sekarang membaca komik yang kemarin Omanya berikan.
"Makasih Bun," Renjun mengangguk dan kembali mengecek saldo di atmnya. Takutnya ia salah membawa kartu atm. Karena Renjun punya banyak sekali kartu, salah satunya milik David yang akan Renjun gunakan untuk membelikan David apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JUNGS ✔
ФанфикBecause something happened there must be a reason. Tentang keluarga Jung dengan kehidupan rumitnya. ©injeolmiiiiiiiiii, 2020