Sudah satu bulan semenjak kelahiran Daisy, Keluarga besar Jung benar-benar seperti dianugerahi kebahagiaan yang luar biasa. Entah keberuntungan dari Daisy atau bagaimana, tetapi semua proyek milik keluarga Jung semakin membludak. Pasokan uang terus masuk kedalam aset Jung.
Jeno mendapatkan kesempatan untuk bekerja dari rumah atas perintah Jaehyun. Karena Renjun yang merengek pada Jaehyun agar mengizinkan Jeno menemaninya merawat Daisy selama jahitan operasinya belum pulih. Dan Jeno benar-benar membuat Renjun terbantu. Disaat Renjun yang kelelahan dan tidak sengaja tertidur, Jeno yang akan menenangkan Daisy saat menangis tengah malam. Jeno juga yang akan menidurkan Daisy itu saat Renjun mengeluh sakit pada jahitannya dan berakhir rebahan di sofa.
David juga tak ingin kalah, setiap pagi dirinya lah yang menjemur Daisy agar terkena sinar matahari. David juga yang menemani Daisy saat Daddy nya membantu sang Bunda mandi. Mereka semua saling melengkapi satu sama lain.
"David, Dad kemana ya?" Renjun menggendong Daisy yang menangis hingga urat di wajahnya muncul. Wajah cantik itu memerah karena terlalu lama menangis.
"Keluar sebentar Bun, katanya beli pampers," Renjun mengangguk sambil kembali menimang Daisy. Anaknya ini sedang demam, ditambah jahitan Renjun sangat nyeri saat ini. David yang melihat Bunda nya menahan ringisan hanya diam sambil berpikir, hal apa yang harus ia lakukan. Jujur ia kasihan dengan Bundanya itu, setiap malam harus terbangun karena tangisan adik kecilnya ini. Dan kenapa juga nyeri itu harus menyerang Bundanya saat ini juga?!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dad pulang," belum sempat melepas coatnya, suara tangisan Daisy adalah pertama kali yang Jeno dengar. Dia langsung bergegas meletakkan belanjaannya pada sofa kemudian berjalan menuju kamar Daisy. Dan Renjun dengan keringat dingin yang pertama kali ia lihat. Segera saja ia mengambil alih Daisy dari gendongan Renjun.
"Sayang kamu coba tiduran dulu, jangan banyak bergerak okay? Biar aku yang menenangkan Daisy," Renjun mengangguk dan berjalan pelan dipapah oleh David menuju kamar.
"Bunda okay?"
"Bunda okay kok, cuma sedikit nyeri perutnya," Renjun mengeratkan rengkuhan nya pada lengan David. Setelah tiba di kamar, David membantu Renjun untuk merebahkan tubuhnya pada ranjang. Dengan sangat hati-hati, bahkan David sudah menyusun bantal agar Bundanya itu merasa nyaman.
"Sayang, boleh minta tolong?"
"Boleh Bun, kenapa?"
"Tolong buatkan susu untuk Dai ya? Susunya di dapur, sudah Bunda kasih takarannya di toples," Renjun tersenyum kecil melihat David yang antusias hanya karena ia suruh membuatkan susu.
"Okay Bun! David keluar dulu ya, mau nyamperin Dad juga, selamat istirahat Bunda," David mengecup pipi Renjun dan keluar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.