David berlari sambil menahan tangis. Dia tidak tega melihat Bunda nya yang saat ini juga sudah menangis di gendongan Ayahnya. Begitu sampai didepan Ayah dan Bundanya, David yang akan bersujud membatalkan niatnya karena melihat Renjun yang turun dari gendongan Jeno. Renjun berjalan menuju dirinya dengan dipapah Jeno.
"Sayang jangan lari-larian hiks, nanti kalau kepala kamu sakit lagi bagaimana," Renjun memegang kedua pipi David dengan lembut dan penuh kehati-hatian. David bahkan sampai meremang.
"Bunda..." David menelan ludahnya susah payah.
Suaranya tiba-tiba tercekat karena melihat keadaan Bundanya yang jauh dari kata baik.
David tiba-tiba berlutut dan memohon pada Renjun. Bahkan Renjun sampai menutup mulutnya menggunakan tangan saking terkejutnya dengan sikap sang anak.
"David minta maaf untuk semua perkataan dan sikap David yang sudah menyakiti Bunda, David sangat menyesal Bunda. Tolong ampuni David, David janji nggak akan seperti ini lagi Bunda," David akhirnya menangis dalam diam, masih berlutut didepan Renjun.
Renjun akhirnya ikut berlutut, dia memegang pipi anaknya yang sudah basah. Renjun menarik dalam-dalam nafasnya sebelum berbicara.
"Sayang dengarkan Bunda... Bunda sudah memaafkan kamu dari jauh-jauh hari. Bunda tidak masalah kok, Bunda mengerti kalau kamu sedikit terkekang karena sikap Bunda yang semena-mena sama kamu. Bunda sayang kamu, Bunda juga minta maaf, David," David akhirnya menangis keras dan langsung memeluk Renjun. Renjun yang dipeluk pun tersenyum dalam tangisnya. Akhirnya semuanya berakhir. Rasa sakit dihatinya menguap begitu saja begitu David memeluknya sambil berbisik kata maaf berulang kali dan mengucapkan kalimat jika Bundanya tidak bersalah padanya.
Jeno, Jaehyun dan Anne yang melihat itu merasa lega sekaligus bahagia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah adegan mellow tadi, Anne dan Jaehyun memutuskan untuk pulang. Meninggalkan keluarga kecil yang baru saja damai itu. Saat ini Renjun sudah tertidur dengan kepala yang berada di paha Jeno. Infus terpasang rapi di tangan kirinya. Karena tadi setelah acara pelukan, saat akan berdiri tiba-tiba Renjun pingsan karena kekurangan cairan. Memang selama mengurung diri, Renjun sama sekali tidak makan dan minum.
David memijat kaki Renjun yang terasa panas di tangannya. Suhu badan Renjun memang dari kemarin tidak stabil. Kadang panas, kadang normal, sangat tidak tentu. Akhirnya Anne memutuskan untuk menginfus Renjun agar menantunya itu kembali fit. Anne adalah mantan dokter asal kalian tau, jadi hanya memasang infus bukan hal sulit untuknya.
"Dad," David memanggil Jeno yang saat ini mengelus tangan Bundanya.
"Kenapa?"
"Boleh nggak, kalau David mau ikut ke makam Alex hyung?"
Jeno terdiam. Apakah ini saatnya dia menceritakan tentang Alex kepada David?
"Besok kalau keadaan Bundamu sudah membaik, kita kunjungi hyungmu ya," David tersenyum dan mengangguk antusias.
