Malam ini, Renjun memilih untuk menyewa penthouse agar David merasa nyaman dalam tidurnya. Renjun sudah mengabarkan pada Jeno jika dirinya berhasil mengambil alih lukisan yang diidamkannya beberapa minggu ini. Setelah ini, mungkin Renjun akan mengajak David untuk melihat semua koleksi lukisannya yang ia taruh di ruang bawah tanah rumah Jaehyun. Karena hobi Renjun yang satu itu menular pada Jaehyun. Tetapi Renjun lebih pro dalam memilih lukisan. Karena Renjun tau mana lukisan yang dikerjakan dengan teknik rumit, mana yang dikerjakan dengan teknik biasa.
Renjun duduk di kursi yang terletak di balkon sambil memakai sweater rajut nya. Dia menyesap teh chamomile perlahan karena memang masih panas. Tadi sewaktu pulang dari restoran ramen, perutnya sedikit tidak nyaman. Akhirnya dia mampir ke toko teh kemasan yang kebetulan dekat dengan hotel yang ia sewa. Renjun memilih chamomile sebagai teman sebelum tidurnya kali ini. Karena David sudah tertidur semenjak pulang dari restoran. Sehabis mandi tentu saja, karena Renjun paling anti dengan orang yang tidur sebelum mandi dan steril.
"Huh," Renjun menghembuskan nafasnya pelan. Ada sedikit rasa lega saat David sudah tidak canggung lagi padanya. Tetapi jauh di lubuk hatinya, Renjun masih menyimpan dengan rapi semua kata-kata David yang sempat membuatnya hampir menyerah.
Renjun berdiam diri sambil meminum tehnya hingga tengah malam. Kira-kira sudah 3 jam dia hanya duduk sambil memandangi langit malam hari ini.
Hingga pelukan seseorang membuatnya tersentak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kok kamu nekat sih Jen," Renjun menyodorkan white tea pada Jeno yang sekarang tubuhnya sudah terlilit selimut sepenuhnya. Jeno ternyata kedinginan karena hanya memakai suit. Memang setelah proposal nya selesai tertanda tangani, Jeno memutuskan langsung menyusul anak dan istrinya.
"Aku nggak mau kalian pergi tanpa aku, jadi aku ngebut tadi menandatangani proposal nya."
Renjun mengangguk dan mulai menggosok-gosokkan tangannya dan meniup telapak tangannya agar hangat. Dan setelahnya ia usapkan pelan pada pipi Jeno agar suaminya itu merasa hangat.
"Feel better?" Jeno mengangguk, dan tanpa Renjun sangka, tubuhnya ditarik dan akhirnya Renjun terduduk dipangkuan Jeno. Sebelum sempat memberontak, Jeno sudah mengurung Renjun dalam lilitan selimut.
"I actually just need your hug, darl," Jeno terkekeh di belakang telinga Renjun. Membuat Renjun meremang.
Akhirnya sisa malam itu mereka habiskan untuk saling memeluk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.