Ting..ting..Cecilia mengetuk gelas kacanya dengan sendok. Ulahnya itu langsung dihadiahi tatapan menegur dari Clarissa.
"Jangan berisik, Cecil."
Bibir Cecilia mengerucut kecil, benar-benar membosankan. Sudah satu jam ia hanya duduk di samping Clarissa bersama ibu-ibu lainnya sambil menandangi para tamu undangan yang berlalu lalang. Ada yang asik membentuk lingkaran sendiri untuk mengobrol, ada juga yang sibuk menikmati hidangan.
Hari ini adalah hari perayaan anniversary pernikahan kedua orangtua Jack yang ke 35. Selain mengundang pihak keluarga, beberapa teman dan juga rekan bisnis di undang dalam pesta ini. Pesta diadakan di hotel bintang lima milik perusahaan Jack.
Dulu jika ada pesta seperti ini, pasti Cecilia sedang sibuk mendampingi Jack. Ia selalu bertugas menempel di sisi Jack dengan tujuan membantu pria itu terhindar dari para gadis yang ingin mendekatinya. Cecilia sendiri tidak keberatan, karena mengusir gadis-gadis genit jauh lebih menyenangkan dari pada harus duduk bersama Clarissa dan teman-temannya yang sering membanggakan anaknya masing-masing.
Namun sekarang, Cecilia harus berakhir pada pilihan kedua. Duduk bersama Clarissa sambil menghabiskan ice cream strawberry-nya. Jelas saja karena sekarang Jack sudah tidak membutuhkan bantuannya. Ada sosok Adel yang sejak tadi terus menempel di sisi Jack. Adel benar-benar sangat cantik dalam balutan long dress berwarna merah maroon yang sedikit memperlihatkan jenjang lehernya yang indah. Hanya sedikit karena Cecilia yakin Jack tidak memperbolehkan istrinya mengenakan pakaian terlalu terbuka.
Sebenarnya bisa saja Cecilia bergabung dengan Jack, hanya saja ia terlalu malas. Cecilia tidak ingin bertemu dengan salah satu sahabat baik kakak sepupunya itu. Jujur saja, Cecilia masih sakit hati mengingat ucapan George saat terakhir kali mereka bertemu di kantor. Apalagi di sana ada Hans yang sedang asik berbicara dengan banyak perempuan cantik. Cecilia sendiri heran entah bagaimana ceritanya Hans bisa ikut datang di acara ini padahal pria itu tidak ada hubungan dengan kedua orangtua Jack.
Cecilia mengerutkan kening saat merasakan ponselnya bergetar. Cecilia segera meraih ponsel dari dalam clutch silver-nya, membuka satu pesan yang baru saja masuk.
Hans
Cantik-cantik kok cemberut?
(19.30)
Sini, main sama om.
(19.30)Jari-jari Cecilia bergerak lincah di atas layar, mengetik sebuah balasan.
Cecilia
Enggak mau,
males sama om-om genit.
(19.30)
Sana lanjut ganjen sama
tante-tante aja.
(19.31)Cecilia mengulum senyum melihat ke arah meja arah pintu masuk. Di sana Hans yang tampak mengerutkan kening dengan tatapan tertuju padanya. Cecilia sengaja mengedikkan dagu ke arah perempuan cantik berambut pirang panjang yang sedang berusaha menarik perhatian Hans.
Hans mendengus. Tanpa mempedulikan gadis berambut pirang yang Cecilia maksud, Hans melangkahkan kaki pergi. Hans sempat pamit pada George meski tidak menyebutkan ke mana ia akan pergi. Hans sudah tahu permasalahan antara George dan Cecilia tempo hari. Meski terkesan memihak Cecilia, Hans tidak ingin mengusik George. Mencari jalan aman, Hans memilih menjadi pihak netral saja.
"Sini," ucap Hans tanpa suara.
Saat ini Hans sedang menduduki sebuah kursi kosong, sebelah tangannya melambai ke arah Cecilia.
Hans tertawa melihat Cecilia dengan sangat bersemangat langsung pamit pada ibunya. Cecilia bahkan sampai berlari-lari kecil seolah sudah tidak tahan berada di antara para ibu-ibu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yutubir [END]
RomancePART MASIH LENGKAP "Karena lo gue berhenti jadi yutuber. Yuk, tubir aja!" -Cecilia Yolanda Lestari ••• Memendam cinta sendirian bukan perkara yang mudah. Apalagi kalau tahu seleranya ternyata bukan kamu. Itulah yang dirasakan oleh Cecilia Yolanda L...