Bara Dzaky Maramba.Sesuai namanya, Bara berhasil membuat George membara emosi karena harus memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak ia pikirkan. Benar kata Hans, seharusnya George tidak perlu khawatir jika Cecilia dekat dengan Bara karena pria itu bukan adik sepupunya. Jika suatu saat Bara akan menyakiti Cecilia, jelas itu bukan urusannya. Dan George juga tidak perlu merasa bersalah pada Jack.
Namun yang terjadi lagi-lagi di luar kendalinya. Diam-diam George jadi memperhatikan gerak gerik Cecilia, terlebih jika gadis itu sedang menatap layar handphone sambil tertawa. George menduga hal yang membuat Cecilia tertawa adalah pesan dari Bara. Cecilia hanya akan berhenti memainkan handphone jika ada hal penting yang harus ia rekam untuk bahan kontennya. Seperti sekarang, Cecilia lebih fokus mengarahkan kameranya ke arah kain-kain tenun selagi Mas Jono berbincang dengan seorang pria yang bertugas.
Ini adalah hari ke lima mereka berlibur di Lombok. Seperti pada hari-hari sebelumnya, Mas Jono selaku guide tour kembali mengajak mereka ke tempat-tempat yang wajib dikunjungi jika sedang berada di Lombok. Salah satunya adalah Desa Sukarara.
"Mohon berkumpul sebentar," ucap Mas Jono, "Di samping saya sudah ada Mas Abdi yang akan menjelaskan tentang Sejarah dan adat istiadat Desa Sukarara."
Mas Abdi tersenyum. "Perkenalkan saya Abdi, pemandu di sini. Sebelumnya saya sangat senang dan berterimakasih karena kunjungan kalian di Desa Sukarara. Sebelumnya apa sudah ada yang tahu arti nama Desa Sukarara?"
Hening.
Semua kompak menggelengkan kepala kecuali Keyla. Gadis itu dengan penuh percaya diri mengangkat tangannya.
"Kemarin saya sempat cari tahu dulu tentang tempat ini," Keyla tersenyum. "Kalau enggak salah nama Desa Sukarara ini berasal dari bahasa sansekerta suke dan rare. Suke artinya atas kemauan sendiri, sedangkan rare artinya ingin menyendiri?"
Mas Abdi terpukau, "Siapa namanya mbak?"
"Keyla."
"Jawabannya mendekati sempurna," puji Mas Abdi membuat semua orang kompak menatap ke arahnya kagum.
George menatap kagum gadis yang berdiri di sampingnya itu. Benar, seharusnya George lebih sering memperhatikan Keyla. Gadis itu cantik dan juga pandai. Sejak awal datang liburan ke Lombok, sepertinya hanya Keyla yang paling banyak tahu. Terlihat jelas gadis itu sudah melakukan research sebelum pergi mengunjungi suatu tempat.
Tetapi, fokus George langsung buyar saat tidak sengaja mendengar gadis mungil yang berdiri di depannya berbisik pelan pada kedua sahabat mungilnya yang lain.
"Gue dengernya Sasusaku masa," bisik Cecilia membicarakan tentang fanfiction couple di film Naruto.
"Sama," Elsa mengangguk setuju. "Gue juga dengernya Sasusaku. Lah, masa Sasuke Sakura pindah dari Desa Konoha terus bikin desa sendiri di Lombok. Kan, enggak mungkin."
"Mungkin aja," Cecilia mengerutkan kening serius. "Jatuhnya jadi kayak kawin lari. Tapi, ngapain lari? Bukannya hubungan mereka direstui?"
Elsa bergumam, "terakhir kayaknya baik-baik aja. Sasuke udah damai terus balik lagi temenan sama Naruto."
Laila menutup bibirnya menahan tawa. Tidak mau ikut terlibat dalam percakapan bodoh di antara Cecilia dan Elsa.
George menggeleng pelan. Sepertinya hanya Laila yang paling normal tidak seperti Cecilia dan Elsa yang mulai salah fokus membicarakan dua tokoh di film Naruto.
"Suke berarti tidak ada unsure paksaan dari pihak manapun atau bisa dibilang atas kemauan sendiri. Sedangkan rare artinya ingin menyindiri dan berkiprah yang berasal dari azaz berdikari dengan semboyan Oyok Bebek Belang, Jambul Pituq Sampi Gading Betenggale, Ngenggek Sengkangn Dare Lengkuk Maraq Panji Sukerare," Mas Abdi tersenyum. "Ada yang pernah dengar azaz itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yutubir [END]
RomancePART MASIH LENGKAP "Karena lo gue berhenti jadi yutuber. Yuk, tubir aja!" -Cecilia Yolanda Lestari ••• Memendam cinta sendirian bukan perkara yang mudah. Apalagi kalau tahu seleranya ternyata bukan kamu. Itulah yang dirasakan oleh Cecilia Yolanda L...