George mengusap pelan rambutnya yang setengah basah. Tatapannya tertuju lurus ke arah kolam renang, berlagak fokus padahal tidak ada yang dapat dilihat selain pantulan sinar bulan pada genangan air kolam. Tubuhnya bersandar santai di kursi panjang dengan kedua kaki diluruskan.Berbagai cara George lakukan demi mengabaikan dua sahabat biadapnya yang sejak tadi terang-terangan memperhatikannya. Memberinya tatapan menggoda.
Mulai jengah, George menolehkan kepala. Menatap malas Jack dan Dicky. "Apa?"
"Enggak papa." Jack dan Dicky kompak menggelengkan kepala.
Jack dan Dicky saling bertukar pandang, berlagak berbincang dan mengabaikan keberadaan George.
"Selama ini gue ketinggalan banyak cerita ternyata," celetuk Dicky membuka pembicaraan.
"Lo kurang bergaul sama gue," Jack menepuk pelan pundak Dicky. "Tapi gue tetep kaget, sih."
"Gila, cewek sekelas Keyla aja dianggurin tadi!"Dicky menggeleng tak percaya.
Jack mengangguk. "Bilangnya, sih, mau lindungin. Tapi modus peluk-peluk, mana pegangan tangannya enggak dilepas sampe udah naik ke kapal. Coba tadi lo enggak tegur, masih gandengan dia sampe sekarang."
George menghela napas sabar. Mengerti pembicaraan Jack dan Dicky ditujukan untuknya. Kedua pria itu pasti sedang membicarakan kedekatannya dengan Cecilia tadi.
Benar, kedekatan.
Jika dipikir kembali, George sendiri tidak mengerti mengapa ia melakukan itu tadi. George hanya perlu melindungi Cecilia, seharusnya hanya sebatas itu. Tetapi...
Lain kali jangan pasrah gitu aja walau ada cowok bilang lo lucu.
George refleks menggelengkan kepala. Masih merasa kesal setiap kali mengingat kata-kata itu keluar dari mulutnya. Meski belum tahu apa yang membuatnya kesal, George merasa tidak seharusnya ia mengucapkan itu. Karena insting mengatakan ia akan menyesalinya suatu saat.
Hal lain yang membuat George merasa kesal adalah di antara semua orang yang ada, kenapa harus Dicky yang pertama kali memergokinya masih menggenggam erat tangan Cecilia saat membantu gadis itu naik ke atas kapal. Padahal perbuatan George tidak perlu lantaran sudah banyak orang yang siap membantu Cecilia. Malangnya, pria tidak punya akhlak itu langsung menyeletuk tanpa dosa, mengomentari tangan George yang masih menggenggam erat Cecilia.
Gara-gara Dicky, George dan Cecilia menjadi canggung. Bukan hanya itu, Keyla juga jadi terlihat sedikit menjaga jarak dengannya. Keyla lebih banyak diam bahkan sampai acara makan malam tadi. George ingin menjelaskan pada Keyla terkait kejadian itu, tetapi ia sendiri tidak tahu alasannya kenapa melakukannya. Terlebih, hubungannya dengan Keyla hanya sebatas teman. Seharusnya tidak ada yang perlu dijelaskan, bukan?
"Gawat, kacau kalau akhirnya Keyla cuma jadi korban PHP."
George menatap malas Jack dan Dicky yang kini sedang menggelengkan kepala dengan tatapan prihatin.
"Siapa PHP?" tanya George sengaja, padahal sudah jelas semua tuduhan itu ditujukan untuknya.
"Lo ngomong sama gue–"Dicky menunjuk dirinya dengan jari telunjuk, "–atau Jack?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yutubir [END]
RomancePART MASIH LENGKAP "Karena lo gue berhenti jadi yutuber. Yuk, tubir aja!" -Cecilia Yolanda Lestari ••• Memendam cinta sendirian bukan perkara yang mudah. Apalagi kalau tahu seleranya ternyata bukan kamu. Itulah yang dirasakan oleh Cecilia Yolanda L...