"Udah lengkap, kan?" tanya Jack.Adel yang berdiri di sisinya tampak memperhatikan sekitar. Memastikan semua anggota sudah berkumpul di rumahnya, kecuali George, Hans dan Keyla yang memilih berangkat sendiri. Cecilia, Elsa, Laila, Dicky, Yosefin, dan Figo sudah duduk manis di mobil.
Figo adalah anak Dicky dan Yosefin, saat ini umurnya sudah empat tahun. Setiap kali ada pertemuan untuk membicarakan rencana liburan, Yosefin selalu tidak hadir karena harus menemani Figo di rumah.
Setelah memastikan sopir memasukan koper serta barang bawaan ke bagasi, barulah Jack dan Adel masuk ke dalam mobil. Meminta sopir taxi mengantar mereka ke bandara.
Jack yang duduk di kursi depan menoleh sebentar ke belakang, merasa ada yang ganjil.
"Cil," Jack mengerutkan kening. "Kayaknya ada yang beda sama lo hari ini."
Adel ikut menoleh ke arah Cecilia yang duduk di kursi paling belakang bersama kedua sahabatnya. "Rambutnya bukan?"
Cecilia berusaha sabar menghadapi dua pasangan tidak peka ini. Padahal perubahan yang ada pada dirinya cukup jelas.
"Cecil hitamin rambut," jelas Cecilia seraya menyentuh rambut hitamnya yang sudah dicepol tinggi. "Kemarin sekalian bikin konten warnain rambut sendiri di rumah."
Selain untuk konten, sebenarnya Cecilia memang ingin menghitamkan kembali warna rambutnya yang selama ini selalu diwarnai cokelat tua. Sejujurnya Cecilia mewarnai rambut hitamnya menjadi cokelat karena ingin terlihat lebih dewasa.
Berdasarkan survei, rambut yang diwarnai akan menambah kesan dewasa seseorang. Berhubung Cecilia sedang belajar menerima diri dengan apa adanya, gadis itu memilih jadi diri sendiri. Tanpa memusingkan apakah hari ini ia berpenampilan dewasa atau tidak dipandangan orang lain.
Sungguh rasanya jauh lebih bebas. Cecilia bahkan tidak mencatok rambutnya seperti biasa, ia hanya mencepol tinggi rambutnya dengan karet berbahan bulu berwarna putih. Style rambutnya sangat cocok dengan sweater oversize baby blue dan celana jeans panjang yang ia kenakan. Cecilia juga tidak memoleskan make up, hanya bedak bayi tanpa liptint. Toh, hanya akan menghabiskan waktu di pesawat, pikir Cecilia.
"Bagus," puji Adel, "lebih kelihatan fresh."
Jack mengangguk setuju. "Gue berasa lagi lihat Cecilia versi masih SMA."
Mendengar komentar Jack, Cecilia hanya bisa menghela nafas sabar. Berarti penampilannya sekarang memang berubah semakin seperti bocah. Tetapi Cecilia berusaha bersyukur, berarti ia dianugerahi wajah anti menua.
"Imut, kan?" Cecilia menangkup wajah dengan telapak tangan, matanya berkedip genit. "Cecilia Yolanda Lestari itu berdarah vampir, jadi selalu awet muda."
Adel tertawa sementara Jack mengalihkan pandangan ke depan, malas menanggapi. Bahkan Laila yang semula sedang minum air mineral dari botol langsung tersedak mendengar ucapan Cecilia.
Perjalanan dari rumah Jack menuju bandara memakan waktu sekitar setengah jam. Saat ini jam sudah memunjukan pukul setengah satu siang, itu berarti masih ada waktu setengah jam sebelum keberangkatan.
Setelah sampai, mereka langsung ke priority lounge untuk check in dan menitipkan barang yang akan disimpan ke dalam kabin pesawat. Di sana sudah ada George, Keyla, dan Hans yang duduk berdampingan di ruang tunggu. Hans tampak sibuk dengan ponselnya serperti biasa, sedangkan George dan Keyla tampak akrab mengobrol.
Kedatangan Jack mengusik perhatian George, pria itu mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk.
Hans yang semula fokus memainkan ponsel langsung menoleh, tatapannya terjatuh pada seorang gadis dengan sweater baby blue yang tampak mengarahkan ponselnya, merekam beberapa momen bersama kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yutubir [END]
RomancePART MASIH LENGKAP "Karena lo gue berhenti jadi yutuber. Yuk, tubir aja!" -Cecilia Yolanda Lestari ••• Memendam cinta sendirian bukan perkara yang mudah. Apalagi kalau tahu seleranya ternyata bukan kamu. Itulah yang dirasakan oleh Cecilia Yolanda L...