9 : Ingat Kata Papa

1.7K 261 3
                                    

"Buah jatuh jauh pohon dari tidak."

Semilir angin berembus menerpa leher kiri Heerin, membuat gadis itu menoleh kemudian terperanjat saat mendapati wajah Jisung yang jaraknya tidak sampai sejengkal dari sana.

"Jangan membalas budi karena budi tidak bersalah."

Jisung semakin mendekatkan wajahnya pada leher sang istri. Nafasnya teratur dan matanya terpejam dalam.

"Jangan menimba ilmu karena ilmu tidak ada di dalam sumur."

Bruk!

Heerin mendorong wajah Jisung dengan telapak tangannya sembari menatap laki-laki itu datar.

Para orang tua yang awalnya asik bercanda itu seketika menoleh pada keduanya. Menyaksikan betapa mengenaskannya seorang Jisung Pwark yang terjatuh dari atas sofa seharga miliaran rupiah di rumah Byun Baekhyun.

"Kunaon atuh?" Tuan rumah menjadi yang paling awal membuka suara. Jisung bangkit dari keterjatuhannya sembari mengelus bokong yang nyut-nyutan.

Menggeleng pelan disertai cengengesan, Jisung lakukan demi menyelamatkan harga diri. Tadi niatnya ingin menjahili Heerin dengan meniup-niup leher gadis itu, tapi malah ia yang dijahili balik.

Irene, istri Suho, menumpukan kaki kanannya di atas kaki kiri. Dengan anggun, ia meraih cangkir berlapis batu berlian di sisi-sisi luarnya, lalu meminum matcha tea asli Thailand. Matanya yang setajam elang itu menatap Heerin dan Jisung secara bergantian.

"Kalian udah honeymoon?"

"Uhuk!"

Heerin menepuk dadanya sekali saat tersedak air liur nggak ada akhlak yang tiba-tiba memperbanyak produksi di tenggorokannya. Sekilas, ia melirik sang suami yang juga sama meliriknya. Lirik-lirikan jadinya.

"Untuk apa, Aunty?" Berpura-pura polos sepertinya hal yang tepat Heerin lakukan.

Irene mengangkat sebelah alisnya tinggi, benar-benar mengintrogasi remaja di depannya.

"Untuk menghasilkan calon penerus lah! Masa kamu nggak tahu?"

Terdengar tawa tertahan dari Chanyeol, Xiumin, dan Chen. Mengapa istri dan anak dari sahabat mereka teramat polos?

Heerin menggaruk tenguknya yang tidak gatal, kemudian melirik ke segala arah demi menghindari semua tatapan yang ada.

Irene menggeleng maklum ketika tahu tidak akan mendapat jawaban dari gadis di depannya, apalagi laki-laki di sebelahnya.

Maka, dengan begitu saja Irene mengalihkan pembicaraan. "Besok pagi Aunty mau ke Italia, mau makan pizza. Kamu ikut?"

Jangan pernah heran! Mereka ini crazy rich world. Kekayaan mereka tidak akan habis tujuh turunan, tujuh abad, tujuh tanjakan, bahkan tujuh milenium sekalipun. Taeyeon pernah menyewa satu Disney Land Jepang untuk merayakan ulang tahun Heerin yang ke-5 tahun. Yang lebih gila lagi adalah Irene, wanita itu pernah mengajak karyawan satu perusahaannya untuk keliling dunia. Bayangkan, karyawan dalam perusahaan Kim Corp yang jumlahnya mencapai dua ribu orang itu pergi pelisir dengan uang yang berasal dari kantong Irene sendiri.

"Nggak deh, Aunty. Aku mau beres-beres aja di apartemen," tolak Heerin secara halus yang sontak membuat Baekhyun membulatkan matanya lebar.

"Papa pekerjakan asisten rumah tangga aja, ya? Papa nggak mau kamu kecapekan."

"Nggak, Pa. Lagian nggak banyak kok yang diberesin." Lagi, Heerin hanya bisa menolak secara halus. Bagaimana ya? Masa dia yang sudah menikah ini tidak bisa apa-apa? Malu dong sama anak tetangga!

FORCED [Park Jisung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang