3 : Introgasi

2K 332 23
                                    

Ruang keluarga hening. Wajah dua orang remaja di sana sama-sama tegang, sedangkan empat orang dewasa lainnya terlihat mengintrogasi habis-habisan.

Wendy menatap tajam putranya yang menunduk dalam. Beda halnya dengan Chanyeol yang masih sempat-sempatnya memakan cemilan di atas meja.

Setelah kejadian Taeyeon memergoki mereka, wanita itu pun segera menghubungi kedua orang tua Jisung serta memanggil suaminya yang sedang asik tidur di ayunan halaman belakang. Kini, mau menjelaskan pun rasanya percuma. Karena Jisung yakin, ini pasti bagian dari rencana orang tua mereka.

"Pokoknya Mama nggak mau tau! Kalian harus dinikahin!"

"Hah?!" Terjadilah teriakkan protes yang dilayangkan kedua pihak tersangka. Yang benar saja?! Mereka belum tamat sekolah dan masih piyak-piyak gemesin---pengen dibunuh---masa harus nikah?!

"Ma, nggak bisa gitu dong!" Wendy menangkap protesan putranya.

"Ini cuma salah paham, Tante!" timpal Heerin ikut menyuarakan pendapatnya.

Chanyeol menyentuh bahu sang istri. "Apa nggak berlebihan? Mungkin ini cuma salah paham," bela laki-laki itu dengan wajah teduh. Namun, Wendy menggeleng kuat, lalu melirik Taeyeon. Wanita itu juga mengangguk setuju atas sarannya.

"Kita atur tanggal pernikahannya sekarang juga!" Perintah mutlak dari Taeyeon itu seketika membuat Heerin lemas. Matanya hampir mengeluarkan cairan bening. Ini semua gara-gara Jisung!

"LO SIH!" tunjuk Heerin pada Jisung yang duduk di sebelahnya. Laki-laki yang baru saja dituding sedemikan tidak sopannya pun melayangkan protes dengan amarah menggebu-gebu.

"KOK GUE?!"

"YA LO PIKIR, KALO LO NGGAK KAYAK GITU TADI, MUNGKIN MAMA NGGAK MIKIR YANG MACEM-MACEM!" Nafas Heerin tersendat-sendat akibat amarahnya yang tidak dikontrol. Beda halnya dengan Chanyeol dan Baekhyun yang malah menjadikan hal tersebut sebagai tontonan menarik. Dasar lelaki!

Jisung berdiri dari duduknya sembari memelototi Heerin tajam. "KALO LO NGGAK NGATAIN ANJ--dog, GUE NGGAK BAKALAN KAYAK GITU!"

Heerin pun ikut berdiri dengan emosi yang menumpuk. Kini, keduanya tengah berhadapan dengan wajah memerah karena amarah. Aura di sekitar mereka benar-benar negatif membuat Baekhyun diam-diam mengambil kalung rosario yang selalu ia simpan dan mengalungkannya. Takut-takut setan dalam tubuh dua remaja itu saling bergulat.

"LAGIAN LO JADI COWO SENSIAN AMAT!!"

"LO--"

"STOP!" Taeyeon berdiri di antara keduanya sembari mengangkat kedua tangan. Wajahnya memang kalem tetapi di mata Heerin, ada tanduk iblis yang keluar dari kepala sang ibu.

"Minggu depan kalian nikah!" putusnya yang berhasil membuat kaki Heerin bermetamorfosis menjadi jeli. Ia terduduk lemas di sofa dengan air mata yang mengalir. Jisung mencoba meminta bantuan dengan Chanyeol, tetapi apa daya jika laki-laki itu pun ikut mendukung keputusan istri dan istri sahabatnya.

Hancur sudah!

🍂🍂🍂

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Heerin terus termenung memandang keluar jendela. Sepanjang perjalanan pula Baekhyun hanya bisa menggaruk kepala karena kebingungan. Ia paling tidak bisa berdiam diri. Mulutnya setidaknya harus mengeluarkan 5.000 kata dalam semenit.

"Heerin--"

"Lagi nggak mood, Pa," potong Heerin segera. Sekilas, Baekhyun melihat putrinya tersebut menyusut ujung mata. Menghela nafas pasrah adalah hal yang bisa Baekhyun lakukan saat ini selain membuat mood Heerin tambah hancur.

FORCED [Park Jisung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang