12. Classmate?!

1K 118 52
                                    

TYPO BEBS!!
____________________________________
____________________________________

Pagi ini Nallyn bersiap lebih awal, menuruti hukuman orang tuanya mungkin akan menarik

Bukan, bukan. Bukan masalah menarik, karna sebenarnya ia hanya ingin menjadi munafik untuk mendapat kembali pacar kesayangannya

Apa lagi kalau bukan motor koboinya itu

Nallyn terkekeh sendiri melihat pantulan dirinya, ia mendengus dan mengusap pelan roknya

"Kurang nurut apalagi gue? Herman gue sama bokap nyokap, anak sebaik gue malah dihukum. Gue aja tiap hari kerjanya main sama temen seumuran," gumam Nallyn

Detik berikutnya ia tertawa ngakak, "main tonjok tonjokkan bermanfaat untuk melatih masa depan yang sulit," sambungnya

Masih dengan sisa kekehan, Nallyn segera mengambil tasnya dan berjalan keluar kamarnya

Lagi lagi bertemu sapa dengan lorong kamar yang penuh akan wallpaper berumus, "tembok aja dipaksa belajar, untung ni tembok kokoh." Nallyn melanjutkan langkahnya

Saat hampir tiba di ruang makan, Nallyn melihat mommy tercinta sudah menyiapkan sarapan mereka

Nallyn mendekat dan mengecup singkat pipi mommynya, "tumben," ucap Erlyn ketika putri satu satunya itu sudah tiba di meja makan dan tengah mengambil sarapannya

Nallyn hanya tersenyum singkat, mendengar ucapan penuh makna tersirat yang dikeluarkan mommynya

Setelah Nallyn mengambil sarapannya, ia pun duduk

Tepat saat Nallyn duduk, Harry daddy Nallyn ikut bergabung untuk sarapan

Kemesraan kedua orang tuanya tidak dapat dihalau dari pandangan Nallyn, dengusan tertahan dikeluarkannya

"What's wrong? Jealous with me?" ejek Harry

"Pftt, nope," sahut Nallyn

"You are," ejek Harry lagi

Nallyn mendengus, Erlyn mengecup sudut bibir Harry dan melepas rengkuhan suaminya itu

Lagi lagi dengusan kekesalan tak dapat ditahan oleh Nallyn, orang tuanya benar benar menjadikan Nallyn nyamuk

"Jangan ganggu Nallyn, Harry," ujar Erlyn menengahi

"I am not, she's jealous babe!" seru Harry lalu melihat putrinya itu membuang muka

"Jangan paksa otakmu honey," ujar Erlyn lalu mengusap pelan puncak kepala Nallyn

Nallyn menatapnya terkejut, "I'm your mom honey, I know what you want." Erlyn mengedipkan sebelah matanya

"Sial!" seru batin Nallyn

Yah baru saja ingin memanfaatkan keadaan, tapi sudah terlanjur ketahuan, benar benar sial

"Bay the way honey," ujar Erlyn

"Kenapa mom?" sahut Nallyn

"Hari ini kamu ada kelas tambahan," jelas Erlyn

"WHAT?!" pekik Nallyn

"Be calm baby girl," decak Harry

"Nallyn?" panggil Erlyn keheranan dengan kekagetan Nallyn

"Kamu baca surat yang dikasih Aldifa?" tanya Erlyn

"Of course she's not," dengus Harry tajam

Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang