TYPO BEBS!!
____________________________________________
____________________________________________DOR
DOR
Suara tembakan memenuhi seisi hutan, "memasuki wilayah 10 meter, Amous siaga titik nol!" perintah Dira
Dira, Nia, Arin, Denna, Nallyn dan Leri kini terkepung, amunisi mereka tersisa sedikit dan musuh masih belasan orang
Nallyn dan Denna tidak bisa berbuat banyak karena bermodalkan tongkat baseball dan rantai saja, mereka juga sudah babak belur karena menggunakan alat yang sangat tidak efektif
"Ini gak bagus," gumam Arin
"Gue gak berharap pemikiran pesimis lu keluar disetiap kondisi terdesak Peluru," decih Dira
DOR
"Masing masing tersisa 2, keakuratan bisa berguna tapi tetap amunisi kita gak sepadan," ujar Nia
"Kita butuh rencana!" seru Leri
"Ada yang bersedia berpikir?" tanya Dira jenaka
Mata Arin dan Nia sudah melotot ganas, "mau nyumbang mata jadi amunisi?" ejek Dira
Leri hanya menghela nafas pasrah dengan tingkah tante tante berumur itu
"Gue punya rencana," bisik Nallyn
Leri dan Denna yang memang berada di samping Nallyn pun menoleh serempak, "gue jadi umpan," ujar Nallyn
Mata Denna dan Leri melotot kaget, "lo gila?" sinis kedua sahabatnya itu
"Gue udah biasa diambang gini ginian, percaya sama gue. Gue selalu menang tawuran," ujar Nallyn meyakinkan
"Ini bukan tawuran Nal," sahut Denna
"Gue tau, kalo ini tawuran gue pasti gak kewalahan," decak Nallyn
"Gue masih punya dua gas air mata, granat juga ada kan Den?" tanya Nallyn
Denna mengangguk, "oke bagus, gue maju sekarang, apapun yang terjadi serang terus! Nyawa gue, gue percayain ke lu berdua. Ini kerja sama tim, gak usah egois, keselamatan bersama nomer satu sekarang!" bisik Nallyn penuh ketegasan
Leri dan Denna mengangguk paham, Nallyn mengambil ancang ancang
"Owh, anak muda memang bergairah banget yah," ujar Dira
"Rencananya tolong jangan lama aunty, ini hanya cara mengulur waktu untuk berpikir," ujar Nallyn lalu mengedipkan sebelah matanya pada Dira
Nallyn berlari maju ke depan, ia menghentakkan rantainya, "balik dari sini sebaiknya lu pensiun," ejek Arin
"Makin lama anda makin lupa posisi yah," ujar Dira datar
"Ups, maaf, Raja," sahut Arin
Peluru menyambut Nallyn ketika Nallyn maju untuk menyerang, ia melempar gas air mata pada bagian kiri dan kanan
Tangannya mulai terasa melepuh karena sarung tangan tebalnya sudah mulai hangus, ia memantapkan kakinya, mempercayakan nyawanya pada teman teman yang melindunginya dari belakang
Nallyn maju mengahadapi musuh tengah, ia berlari memutar dan mengikat musuh dengan rantai, Nallyn mengangguk memberikan kode dan Denna melempar granat
Nallyn segera menjauh saat granat melayang di udara
DUAR
Ledakan terdengar, Nallyn tertegun entah mengapa tiba tiba Nallyn terjatuh, tangannya bergetar
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Generation
Teen FictionSequel Nerd?, Really! "Kenapa?" tanya Nallyn "Lo mau kabur?" geram Aldifa "Kabur?" bingung Nallyn "Kabur dari apa?" tanya Nallyn lagi "Lo mau pergi gitu aja? Setelah mutusin semuanya sepihak?" sinis Aldifa "Hah? Gue emang mutusin semuanya dan lo jug...