TYPO BEBS!!
_____________________________________________
_____________________________________________02.00 a.m
Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari dan Nallyn baru saja tiba di depan pintu rumahnya
Tidak seperti biasa yang mengendap endap, kini Nallyn berlenggang santai dan memencet bel, dua kali pencetan dan pintu besar rumahnya terbuka
Harry berdiri dengan kedua tangan melipat manis di depan dada, "malam, dad," sapa Nallyn dengan enteng
Harry diam dan menunggu penjelasan putri semata wayangnya itu, "Nallyn cuma tepatin janji aja," jelas Nallyn
"Dengan balapan dan mendapatkan lecet, Nallyn?" tanya Harry dengan aura interogasi yang pekat
"Ini udah kebiasaan Nallyn dan kebiasaan itu gak bisa dihilangin gitu aja!" seru Nallyn
"Sekalipun daddy minta?" tanya Harry dengan raut wajah penuh ketegasan
Nallyn hanya mengangguk kaku
Yah, bagaimana mungkin seorang Nallyn yang sudah terbiasa hidup bandel harus berubah menjadi anak penurut?
Sejak dirinya kecil, semua keinginannya dipenuhi. Walaupun kedua orangtuanya cukup tegas tetapi tetap saja semua keinginannya pasti terpenuhi
Nallyn tidak salah pergaulan, ia hanya berteman dengan orang orang yang lebih bebas. Tidak terikat oleh jabatan dan peraturan, hidup dengan santai tanpa beban atau embel embel warisan dan tahta
Namun memang dasarnya memiliki darah penerus tahta seperti Nallyn apalah mau dikata. Ia menjalani sebisanya, berusaha tidak mencemarkan nama baik keluarga walau sebenarnya tindak kenakalan Nallyn belum separah itu, mungkin.
"Nallyn, daddy tidak suka dengan anak gadis yang mainnya kayak anak cowok!" seru Harry
"Nallyn tau," sahut Nallyn
"Kamu tau kan apa yang akan terjadi kalau setiap daddy mengajari kamu dan kamu selalu melawan?"
Nallyn menunduk dan mengangguk kan kepalanya
Harry menghela nafas kasar
"Kembali ke kamar kamu dan tidur, besok semuanya bakalan datang ke sini. Kita bicarakan hukuman kamu dan Aldifa," ujar Harry dan berlalu meninggalkan Nallyn
Mata Nallyn melotot, ia hendak membantah perkataan Harry tapi daddynya itu sudah terlanjur pergi dan sudah pasti tidak akan menerima yang namanya negosiasi.
*****
Kediaman Xavier
"ALDIFA BANGUN!!"
Dira menggedor gedor pintu kamar putra semata wayangnya itu, namun tidak ada sahutan dari dalam sana
"ALDIFA!"
Lagi lagi suara teriakan Dira menggelegar namun masih belum ada sahutan
Dira mengambil kunci cadangan yang dibawanya sebelum membangunkan kebo satu ini
Dengan pelan tapi pasti Dira membuka pintu kamar putranya itu
"ALDIFA BANGUN!!" teriak Dira
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Generation
Teen FictionSequel Nerd?, Really! "Kenapa?" tanya Nallyn "Lo mau kabur?" geram Aldifa "Kabur?" bingung Nallyn "Kabur dari apa?" tanya Nallyn lagi "Lo mau pergi gitu aja? Setelah mutusin semuanya sepihak?" sinis Aldifa "Hah? Gue emang mutusin semuanya dan lo jug...