22. Poor Me¿

512 87 30
                                    

TYPO BEBS!!
____________________________________________
____________________________________________

Tepat pukul 00.00

Nallyn masuk ke dalam rumahnya, tidak mengendap endap seperti pencuri, lebih ke arah memamerkan diri kalo dia melanggar lagi

"Ekhem, selamat malam nona," ujar Harry yang tengah berdiri di undakan tangga

Nallyn tidak tersenyum, dia mendekat dan mencium pipi daddynya itu

"Malam daddy," ujar Nallyn

Harry segera berbalik dan melangkahkan kakinya ke arah ruang kerjanya, Nallyn mengekori dari belakang tanpa banyak pembelaan

Ceklek

Pintu dibuka oleh Harry dan ditutup oleh Nallyn

Harry duduk di kursi kerjanya dan Nallyn duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan meja kerja daddynya

"Nallyn juara dua," jelas Nallyn

Harry diam dan menunggu anaknya itu bercerita, "Nallyn kalah," sambung Nallyn

Harry mengangguk, "kamu tetap yang nomer satu untuk daddy dan mommy, Nallyn," ucap Harry

"I know," balas Nallyn

Harry diam dan menunggu kelanjutan dari putri semata wayangnya itu. Nallyn menghela nafasnya dalam-dalam

"Nallyn keluar dari perkumpulan Nallyn, keputusan lainnya Nallyn serahin ke tangan daddy dan mommy. Kali ini Nallyn mengaku kalah," ujar Nallyn

Harry mengangguk paham, "balik ke kamar kamu Nallyn," perintah Harry

Nallyn pun berdiri, menatap ayahnya sejenak, lalu berbalik meninggalkan ruang kerja ayahnya itu

Sebenarnya tanpa Nallyn ceritakan lagi, Harry sudah tahu apa yang dilalui putrinya itu

Awalnya Harry cukup tertantang dengan sikap bar-bar anaknya, ia sangat sayang pada putrinya itu dan kepercayaan besar ditaruhnya pada Nallyn. Namun siapa sangka, gadis itu yang menyerah lebih dulu? Harry bahkan tidak percaya dengan percakapannya tadi dengan putrinya

*****

Nallyn duduk di meja makan dan menikmati sarapannya dalam diam, suasana ruang makan hanya dihiasi oleh dentingan alat makan

Setelah selesai, Nallyn berpamitan dengan kedua orangtuanya

"Mulai sekarang kamu berangkat dengan supir yah Nal," ujar Erlyn

"Iya mom," sahut Nallyn enteng

Nallyn keluar dan menunggu supir pribadinya itu mengeluarkan mobil, bukan seperti biasanya yang dimana majikan duduk di kursi belakang. Nallyn malah memilih duduk di kursi sebelah kemudi

Sang supir yang menyadari mood tidak baik dari sang nona muda pun hanya memilih diam dan melakukan tugasnya

30 menit perjalanan dan akhirnya Nallyn tiba di sekolah, berpamitan dengan sang supir dan berjalan masuk ke dalam sekolahnya

Melewati parkiran yang entah mengapa sangat ramai dan bising sekali, "Formalyn!"

Panggilan itu diabaikan, "WOE FORMALYN!"

Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang