21. N I K E N?

456 82 23
                                    

TYPO BEBS!!
_________________________________________
_________________________________________

Bruk

"Ilin jatuhhh!!" teriakan heboh memenuhi sirkuit liar itu

"LYNN!!!!" teriakan semakin menggelegar

Semua orang berlari ke arah bunyi tubrukan, saat mereka tiba di sana Nallyn tengah merebahkan dirinya dengan melentang di atas aspal

Celananya sobek, namun tampak tidak dipedulikan, "Lyn!!" teriak Uya histeris

Nallyn bangkit terduduk, ia membuka helmnya dan rambutnya pun terurai indah

"Lo gak papa?" tanya Uya

Nallyn hanya membalas dengan anggukan saja, "gue kalah," ujar Nallyn seraya bangkit dari duduknya

Semua terdiam tanpa berani menyahut, "nih kunci motor gue, hebat juga bisa ngalahin gue!" seru Nallyn dengan senyum tipisnya lalu pergi begitu saja

Teman temannya melongo tak percaya, mereka mengejar Nallyn dan bertanya apa yang terjadi

Namun belum sempat disahuti, suara serine polisi sudah terdengar, "RAZIA ANJING! RAZIA WOE RAZIA!!" teriak sang pengada balapan liar

"Lyn razia!" teriak teman temannya, Nallyn mengangguk mengerti

"Kayak biasa, mencar. Ketemu di cafe biasa, jangan ada yang balik ke basecamp!" perintah Nallyn yang dibalas anggukan paham oleh teman temannya

Nallyn pun berlari kaki karena motor kesayangannya sudah diberikan ke orang lain

Ia berlari memasuki lorong lorong gedung, Nallyn cukup hafal tempat ini, karena sering kali ia mengikuti balapan liar dan sering kali pula terkena razia

Razia adalah satu hal yang paling disenangi olehnya, karena sangat menantang adrenalin. Berlarian menghindari para aparat merupakan kesenangan tersendiri

Nallyn memasuki sela sela lorong, becek dan bau sampah dilewatinya, kekehan keluar dari bibirnya

Hingga tak terasa ada yang berlari di belakangnya dan menarik lengannya, "WOI?!" teriak Nallyn spontan

"SIAPA DISANA?!" salah satu aparat berhasil memasuki lorong ini

"Sial!" umpat batin Nallyn

Tanpa berpikir siapa orang yang menariknya karena tubuhnya yang tertutup hoodie, Nallyn pun memutar tangannya dan berganti menggenggam tangan orang itu

"Jangan ke sana," desis Nallyn

Ia menarik orang itu memasuki lorong gedung lainnya, melewati beberapa blok bangunan dan akhirnya tiba di sebuah jalan buntu dengan tembok tinggi menjulang

Nallyn menggeser drum air yang ada, bukannya melompat, Nallyn malah kembali menarik tangan orang itu dan membawanya memasuki cela sempit dan gelap di antara tembok besar dan bangunan yang ada

Ini salah satu pengecoh yang sering kali ia buat kala keadaan menjadi darurat dan tidak bisa ia kendalikan

Nallyn terus menarik orang itu hingga akhirnya mereka keluar di jalanan umum, tepatnya disebelah minimarket, Nallyn menepuk pundak orang itu

"Balik gih," ujar Nallyn lalu melepas genggamannya dan berjalan memutar

Grep

Nallyn memekik tertahan, "apa yang lo lak--"

"ALDIFANGKE?!" teriak Nallyn

"Halo jodoh," sapa Aldifa dengan kerlingan mata yang menyebalkan

Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang