39. ?

220 30 34
                                    

TYPO BEBS!!
_____________________________________________
_____________________________________________

Brak

"Nallyn,"

Nallyn menoleh sejenak melihat kedua orang tuanya yang tengah mengobrol di ruang keluarga, ia kembali menunduk dan terus berjalan menuju kamarnya

"Kamu lihat Nallyn dulu, honey." Harry mengusap kepala Erlyn, Erlyn mengangguk paham dan berjalan menyusul Nallyn

Tok tok

"Nallyn, mommy masuk yah?" tanya Erlyn

"Iya, mom," sahut Nallyn

Ceklek

"Are you okay?" tanya Erlyn seraya menutup pintu kamar Nallyn kembali

"Okay," jawab Nallyn

Erlyn maju dan memutar kepala putrinya untuk ia telisik, "kamu nyerah?" tanya Erlyn

Mata Nallyn mulai berkaca, "mom.." rengekkan Nallyn keluar begitu saja

"Mommy tau ini berat buat kamu. Sedari awal kamu taukan, kamu gak bisa lepas tanggung jawab karena kamu penerus satu satunya," jelas Erlyn

Air mata Nallyn menetes, "mom, Nallyn capek mom. Nallyn udah gak sanggup, sakit mom. Menyiksa banget, Nallyn gak kuat."

Erlyn mendekap Nallyn, "kamu tenangin diri dulu, pertunangan kamu sama Aldifa udah didepan mata,"

"Aku mau tidur, mom," ujar Nallyn. Tanpa menunggu respon Erlyn, Nallyn sudah menarik selimutnya dan menutup seluruh tubuhnya

"Kamu tau kamu bisa keluar kalau kamu mau, honey," ujar Erlyn dan setelahnya beranjak pergi meninggalkan Nallyn terdiam di balik selimut

****

20.00 p.m

Tok tok

"Nallyn," panggil Erlyn

"Nallyn, mommy masuk yah. Nal? Ayo makan malam," ujar Erlyn

Tidak ada sahutan dari dalam kamar Nallyn, Erlyn segera membuka pintu kamar putrinya itu. Namun saat ia masuk tak ada Nallyn di dalam

"Nal? Nallyn!!" pekik Erlyn

Erlyn berjalan menuju balkon dan mendengkus saat melihat tali yang terikat di pinggiran balkon, "dasar bandel."

****

Nallyn sudah berada di arena balap liar bersama dengan kawanannya dan juga Kevin, kali ini motor yang ia pakai semuanya disediakan oleh Kevin dan teman temannya

Nallyn tidak masalah walau ia tau kalau motor yang disediakan pasti sudah disabotase

"Ilin mending lu gak usah balapan deh, lu tau Kevin tuh liciknya gak ngotak," bisik Uya

Nallyn yang tengah memasang sarung tangannya menatap Uya, ia menepuk bahu Uya dan berujar santai. "Tenang, gue gak mungkin mati kok."

Uya ingin melanjutkan perkataannya namun bunyi peluit sudah terdengar, dimana mereka harus berkumpul karena balapan akan segera dimulai. Nallyn mengambil helmetnya dan menegakkan tubuhnya, Uya menepuk bahu Nallyn untuk menyemangati

"Akhirnya lu turun lagi Lyn," ujar Kevin

Nallyn menaiki motor balap yang disiapkan, "mengisi waktu luang," ujar Nallyn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang