Jangan lupa klik vote dan commentnya☺
Tatapan sinis Aliya tertuju kepada lelaki di depannya yang masih memasang wajah memelas. Sudah seminggu ia mendiami Dirga karena ulah Dirga sendiri.
Mereka berdua duduk berhadapan di sebuah cafe. Aliya berfikir tidak baik membiarkan masalah berlarut-larut. Ia harus segera menyelesaikan nya, mendengar penjelasan dari Dirga entah itu baik atau tidak.
Tidak tau saja Aliya, bagaimana porak-porandanya hati seorang Dirgantara karena di diami terus-terusan. Selama seminggu penuh, setiap jam istirahat dan pulang kantor Dirga menemui Aliya di toko kue milik Aliya. Dan selama seminggu juga, Dirga berakhir disuruh ikut mengantre panjang di barisan pembeli oleh sang adik yang bekerja di sana, siapa lagi kalau bukan Riska.
Adik dan orang tua Dirga memang sudah mengetahui kesalahan Dirga yang diceritakan oleh Riska tempo hari. Mereka habis-habisan mengomeli Dirga karena telah membuat Aliya kecewa. Sang Mama bahkan sempat mendiami Dirga karena begitu kesal dengan sang anak.
Dewi Fortuna seakan berpihak pada Dirga hari ini. Aliya akhirnya menjawab iya atas permintaan Dirga yang mengajaknya bertemu untuk memberikan penjelasan.
Setelah menunggu satu jam lamanya, Aliya baru menampakkan diri di tempat bertemu mereka. Dirga sempat mengutarakan kekesalannya karena harus menunggu wanita cantik itu sendirian di cafe. Setelahnya, Dirga hanya bisa terdiam karena di berikan jawaban yang menohok oleh Aliya karena ungkapan kesalnya.
"Baru 1 jam nunggu, kesel kan? Kalau Mas lupa, waktu itu saya nungguin Mas hampir 3 jam, loh."
Ketika Aliya duduk di hadapannya, kecanggungan terlihat kentara di antara mereka. Aliya yang masih sibuk larut dalam fikiran, memikirkan penjelasan apa yang akan diberikan Dirga padanya. Sedangkan Dirga, masih memikirkan bagaimana caranya ia membuka suara di hadapan Aliya.
"Ya, Mas minta maaf ya? Udahan dong diem-dieman nya." Mohon Dirga.
"Kasih saya alasan yang logis kenapa saya harus maafin Mas."
Kentara sekali dengan bahasa baku yang digunakan Aliya pada Dirga. Wanita itu jelas masih marah.
"Mas sama Hena gak ada hubungan apa-apa." Ujar Dirga.
"Bukan penjelasan itu yang mau saya dengar." Jawab Aliya membuat kening Dirga berkerut.
"Alasan kenapa Mas bohong, bilang ada urusan pekerjaan. Alasan Mas ingkarin janji ketemuan kita. Dan alasan kenapa Mas gak jujur sama saya." Jelas Aliya panjang lebar.
"Padahal kita belum nikah, tapi Mas udah bisa bohongin saya. Saya takut Mas Dirga bakalan ulangin hal yang sama nanti ketika kita berumah tangga. Saya cuma minta Mas buat jujur. Kalaupun jujur itu pahit, saya bakal tetap terima daripada harus dibohongi."
Ungkapan kecewa yang dijelaskan Aliya membuat Dirga tak tahan melihat sorot mata Aliya yang terlihat sangat kecewa. Dirga menyesal telah mengecewakan wanita sebaik Aliya.
Dirga mengambil tangan Aliya yang terpaut di meja, ia mengelus jemari Aliya yang terdapat cincin lamarannya beberapa waktu lalu.
"Mas minta maaf. Gak seharusnya Mas bohong. Maafin Mas, Ya." Ucap Dirga dengan nada memohon.
Sejujurnya, sedari tadi Aliya menahan air matanya untuk keluar. Sudah beberapa kali Aliya bersedih karena suatu hal yang pasti berurusan dengan Dirgantara. Baru saja ingin menarik tangan mungilnya dari tangan Dirga, Aliya dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita yang tiba-tiba memeluknya. Dan Aliya merasa wanita itu tengah menangis dalam pelukannya.
"Maafin saya Mbak."
Hena, entah angin darimana wanita itu tiba-tiba datang memeluk Aliya yang saat ini mendadak bingung dengan situasi yang di alaminya. Pandangan Aliya tertuju pada Dirga yang tersenyum sangat tipis, membuat Aliya mendadak takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
De TodoPertemuan singkat yang berakhir dengan akad💙 "Ga, kalo kamu mau kenalin calon istri kamu ke Mama, Pastikan dulu dia sudah baik dan bener. Kalo enggak, ya nanti Mama carikan aja deh." - Mama Dirga, 2019