part 2 - Jumpa Tak Disangka

2.3K 321 15
                                    

Jangan lupa vote dan comment yaaa, penghargaan sedikit:)

Aliya menatap dua orang yang tengah berbincang-bincang di meja pelanggan toko kuenya. Niat awalnya yang hanya ingin menatap kedua orang tersebut berbincang berakhir mengikuti obrolan keduanya, karena rekan kerjanya, Cici memanggilnya untuk duduk dan berbincang bersama dengan seorang wanita yang tampak anggun.

 Niat awalnya yang hanya ingin menatap kedua orang tersebut berbincang berakhir mengikuti obrolan keduanya, karena rekan kerjanya, Cici memanggilnya untuk duduk dan berbincang bersama dengan seorang wanita yang tampak anggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita ini terlihat sangat ramah dan penuh kelembutan. Karenanya, Aliya pun membalas senyuman wanita itu dan mengisi salah satu kursi yang kosong di antara mereka. Aliya menatap Cici seolah bertanya "ada apa?" Cici yang merespon kode tersebut segera meluruskan niatan awalnya.

"Liya, kenalin ini Mbak Riska." Ucap Cici pada Aliya. Aliya yang mendengarnya pun reflek menganggukkan kepala dan tersenyum kepada Riska.

"Aliya kan?" Tanya Riska pada Aliya dan dijawab dengan deheman singkat serta senyuman oleh Aliya.

"Gini Ya, kamu kan bilang sama aku, kalo sementara waktu, Rena mau di kasih kerjaan yang ringan aja selama hamil. Terus, kamu saranin juga kan tuh buat nambah orang biar kerjaan kita jadi lebih cepat. Kebetulan, ini temen kakakku, Mbak cantik ini tertarik buat jadi salah satu bagian di sini. Tapi kamu keberatan gak nih sama Mbak Riska?" Jelas Cici panjang lebar pada Aliya.

"Dengan senang hati iya. Apalagi Mbak Riska ini anggun tenan, pasti laku keras Radinka's Bakery nanti." Jawab Aliya disertai candaan. Mendengar pujian yang diselingi candaan kepadanya, Riska reflek memegang bahu Aliya sembari tertawa.

"Eh, tapi Mbak Riska nda keberatan? Upahnya nda terlalu gede loh Mbak?" Tanya Aliya balik.

"Yo nda lah Ya, Mbak  kerja bukan mau cari uang. Cuma selingan waktu saja daripada nganggur di rumah. Emm, tapi apa ndapapa Mbak bawa anak Mbak kesini?" Tanya balik Riska.

"Loh, Mba Riska wis duwe anak to? Saya kira Mbak masih lajang. Ya nda papa Mba, justru Aliya seneng, jadi ada penghidup suasana di sini. Kalo Mbak mau, besok boleh kok langsung kesini."

Ketiga wanita dewasa itu melanjutkan kegiatan berbincangnya dengan penuh kehangatan di temani teh hangat dan biskuit yang sengaja Aliya sediakan untuk cemilan.


💑



Dirga menghembuskan nafasnya kasar, Mamanya hanya menggelengkan kepala melihat bujang lelakinya uring-uringan setelah pulang dari acara mencari sepatu kerjaan bersama cucu perempuannya, Sofi. Sementara sang Adik perempuan yang baru saja menyelesaikan tugas mata kuliah menghampiri Dirga dengan berkacak pinggang karena kelakuan kakaknya yang sedari tadi hanya uring-uringan.

"Mas Dirga iki kenapa to? Kok kaya orang nda waras dari tadi." Omel Ocha pada kakak lelakinya itu.

"Diem dulu deh Ichi ocha. Mas mu lagi bingung ini, jangan ganggu dulu." Jawab Dirga yang sedang berbaring di sofa ruang tamu.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang