Tante Aruni

50 7 0
                                    

Shafira tidak pernah mengira jika tante Aruni akan membawakan banyak makanan untuk dirinya. Sebelum menaiki motor Andre untuk pulang, ayahnya sempat menelpon menanyakan kabar Shafira. Dan Shafira mengadu jika ia belum makan. Namun Shafira tidak mengira bahwa tante Aruni yang akan membawakannya makanan.

"Hai Shafira" perempuan berbaju pastel itu mengisyaratkan Shafira agar mendekat.

Shafira berjalan sambil memegang tasnya.

"Tadi kata ayah kamu, kamu belum makan. Jadi tante beli makanan berat sama cemilan. Sekalian lewat mau pulang. " Tante Aruni mengeluarkan beberapa makanan dari kantung plastik.

" Terimakasih tante, tapi seharusnya tante gak perlu bawa makanan terlalu banyak" Shafira tersenyum.

"Kamu ini, masa segini dibilang banyak. Oh iya, kamu mau langsung makan atau mandi dulu? " tanya tante Aruni.

"Aku mau mandi dulu, nanti agak malam mungkin  ada teman aku yang ikut belajar disini. Jadi nanti aku makan bareng mereka. " ucap Shafira.

" Oh iya, kata ayah kamu, kamu suka permen kapas ya? Ini tante juga beli permen kapas buat kamu. " perempuan itu lagi - lagi bersikap manis. Tante Aruni memberikan permen kapas berwarna pink itu kepada Shafira.

Shafira menyukainya. Shafira menyukai permen kapas yang dibawakan tante Aruni. Ia mengambilnya dengan suka hati kemudian tiba - tiba memeluk tante Aruni.

Hari ini suasana hatinya sedang baik. Tidak ada awan kelabu yang menyesakkan relung hati milik Shafira. Dimulai dari Andre yang berangkat bersamanya, kemudian Toni dan Arya yang memintanya ikut belajar bersama ditambah tante Aruni yang hadir dan membawakannya permen kapas kesukaannya. Lengkap sudah.

Bahagianya Shafira memang sederhana.

Setelah menyadari bahwa Shafira memang memeluknya, tante Aruni mengusap rambut panjang milik Shafira dalam peluknya.

Ternyata, anak perempuan ini manis juga. Tante Aruni tersenyum.

"Eh, maaf tante, aku cuman mau bilang terimakasih udah bawa permen kapas " Shafira menunduk malu.

Tante Aruni tersenyum hangat. Mungkin hari ini perempuan bernama Aruni itu banyak sekali memberikan senyum kepada Shafira.

"Gak apa - apa kok Shafira, jangan sungkan. Tante juga bahagia kalau kamu bahagia" ucap tante Aruni sambil menepuk pipi Shafira yang memerah.

Sesederhana itu kah Shafira menerima tokoh baru dalam hidupnya?

Shafira menatap manik mata perempuan yang katanya akan menjadi ibu barunya itu sebelum ia membawa permen kapasnya menuju kamar. Ada sorot kasih sayang disana. Namun Shafira segera menepisnya. 

Enggak boleh, Shafira. Masa kamu mudah sekali terbujuk hanya karena permen kapas? Shafira menggeleng dalam batinnya.

ShafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang