Pelindung baru

35 4 0
                                    

Shafira masih mencerna kalimat yang dilontarkan oleh Reyhan dengan cukup keras. Bahkan teman sekelas Reyhan yang sedang bermain basket berhenti dan lebih memilih memperhatikan Reyhan

Reyhan salah makan?

Bukan, kayanya dia salah minum obat. Buktinya tadi dia main basket sambil terus - terusan ketawa.

Atau itu efek dari tadi dia main basket terlalu lama?

Bisikan itu membuat Shafira berbalik melihat Reyhan yang masih berdiri dengan pipinya yang terlihat merah menahan malu. Shafira tidak menjawab. Ia hanya melihat Reyhan sekejap kemudian melangkahkan kakinya cukup lebar. Ia ingin menghilang dari planet ini sebentar saja.

Kepergian Shafira membuat teman - teman Reyhan bersorak semakin ramai. Menyuruh Reyhan mengejar Shafira yang melangkah semakin cepat. Namun Reyhan hanya diam. Berdiri seperti patung meskipun netranya masih memperhatikan Shafira.

Tiba - tiba Reyhan berlari ketika ia melihat sebuah bola basket yang melambung dan mengarah ke arah Shafira.

" Awas Shaf!" Reyhan berhasil menangkisnya dengan tangan kirinya. Membuat bola itu menggelinding dan kembali ke lapangan.

Shafira terkejut. Kejadian itu cepat sekali. Reyhan memalingkan wajah dan mencari siapa yang telah melempar bola itu ke arah Shafira.

Shafira memberi jarak ketika sahutan - sahutan jahil mulai berubah menjadi sorakan.

Shafira benar - benar ingin menghilang saja.

" Shaf, sebentar." Reyhan menahan Shafira yang terlihat ingin segera pergi lagi.

" Apa lagi Rey?" Shafira kesal.

" Ayo kita pacaran."

" Kenapa?" Bukannya menjawab, Shafira melempar pertanyaan.

" Biar Reyhan bisa jadi pelindung buat Shafira. Reyhan gak merasa repot kalau Shafira pacar Reyhan"

Shafira menunduk. Melihat sepatunya. Berfikir. Kemudian melihat sekelilingnya yang sudah tidak terlalu ramai. Semuanya sudah asik dengan urusannya masing - masing.

" Apa bedanya antara Shafira hanya jadi teman dengan Shafira yang jadi pacar Reyhan?" Tanya Shafira pelan.

Reyhan menggaruk tengkuknya. Mengalihkan pandangan untuk mencari jawaban.

" Ya beda aja Shaf, kalau mau tau, ayo kita coba selama satu bulan."

" Dua minggu?" Shafira mengangkat alisnya.

Reyhan tampak menimbang.

" iya, dua minggu." Reyhan tersenyum.

Shafira membentuk garis lengkung itu juga diwajahnya. Matanya ikut tersenyum.

Shafira mengangkat jari kelingkingnya yang langsung disambut oleh jari kelingking Reyhan yang lebih besar.

ShafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang