Gunung Gede

78 12 5
                                    

2 bulan kemudian...

Bengkel sudah sangat ramai, Andri dan yang lainnya sudah memiliki banyak pekerja yang sudah bisa ia jamin hidupnya, hari itu juga Andri berkata bahwa kalau dia sudah menyiapkan hadiah untuk bersenang-senang untuk semuanya.

“Gua udah ada simaksi buat ke tnggp besok yuk” Ajak Andri

“Beneran?” Tanya April

“Beneran ngga boong, besok ya! Masalah barang-barang bisa diatur lah”

“Asikkkk jalan-jalan” Senang Zilla

“Kamu yakin?” Tanya Fatimah

“Udah Fat ikut aja ayo kalo kerja mulu cape” Kata Cahyo

“Barang yang gua pake punya siapa?” Tanya Ezra

“Barang lu berdua pake punya Setyo, dia punya 4 tas gunung ha ha maniak tas” Jawab Andri

“Yaudah kalo gitu, besok jam berapa?” Tanya April

“Jam 5 kita nanti kerumah lu, jam 6 kita ke TNGGP terus naik” Jawab Andri

“Yaudah ayo pulang siap-siap buat besok pagi” Kata Andri dan mereka semua bubar pulang kerumah masing-masing.

***

Pagi hari telah tiba, Andri dan Ale menjemput Fatimah dan Zilla, Setyo dan Cahyo sudah ada dirumah Ezra untuk mem-packing barang-barang.

“Barang-barang udah siap?” tanya Andri yang datang membawa apa yang harus dibawa.

“Lengkap bos tinggal berangkat” Jawab April

“Yang harus diingat adalah jangan ninggalin rombongan, jangan ada yang omong kotor, yang laper bilang jangan ditahan-tahan, formasinya gua sama Ale didepan, kalian berempat jadi isi didalem” sambil menunjuk Fatimah, Zilla, April, Ezra “paling belakang Setyo sama Cahyo” jelas Andri.

"Oke"

Jam 7 mereka sampai ditempat pendaftaran ulang dan jam 8 mulai berjalan naik ke pintu rimba.

Sadar tak sadar ada rombongan yang sudah turun gunung menatap sinis rombongan Andri namun Andri cuek-cuek saja dan tetap menyapa.

"Dari atas mas?"

"Iya mas, hati-hati mas"

"Yo makasih mas"

Sekedar basa-basi agar tetap menjaga tali silaturahmi sesama pencinta alam.

"Ha ha ha" Suara tertawa yang diduga berasal dari rombongan tersebut.

"Kenape dah tuh rombongan?" Tanya Ezra

"Jalan" Tegas Setyo dengan muka serius yang membuat mereka kembali berjalan.

"Itu siapa Set?" Tanya Cahyo berbisik

"Nanti gua ceritain kalo udah turun" Jawab Setyo

Mereka lanjut berjalan dengan membawa tas gunung yang beratnya sekitar 16 kilogram yang membuat para wanita banyak mengeluh.

"Masih lama bang? Cape, tasnya berat" Zilla

"Iya ih cape badanku kecil gini berat bawanya" April

"Iya, masih jauh apa Ndri?" Fatimah

"Ha ha ha sabar yak, baru dua jam jalan, minum dulu aja tapi jangan duduk" Jawab Andri

"Loh kenapa ga duduk? Ga baik tau" Sanggah Fatimah

Ompong Si Traveller Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang