Prolog

196 17 1
                                    

Pertama kali..

Dibawah Teriknya Mentari,

Teredar pandang keseluruh penjuru lapangan, 

bertabrakan tanpa sengaja pada mata elang itu..

Tatapan tajam Penuh dengan Bara.

Hadirkan tanya dalam benak, 

Apa yang salah? 

Ini hanya ketidak sengajaan

Mengapa tatapannya begitu tajam menusuk?

Lebih dari itu..

Jujur saja, aku terjatuh pada keindahan Mata Elang iu..

Pada hitam pekatnya mata tajam itu,

Baranya menunjukkan sendu, 

Menuntut tanya pada semesta, Mengapa harus ada Luka yang mampir pada Sanubari?

Sekejap Saja ku tatap mata elang itu, 

mengapa ada rasa aneh disana?

Ku tatap sibiru diatas sana, sembari bertanya 

Rasa apa ini?

Semesta, 

Apa lagi yang kau rencanakan, untukku dan simata elang itu?

.

.

.

Tertanda 

Deolinda Elvina Fawnia (:

...

Hai Guys!

gimana nih prolognya? kasih sarang dong? lanjut apa ngga?

hehehe..

ceritanya gabakalan asik kalau ga ada kalian yang ngebaca 

see you guys.. 

ntar aku kenalin sama Deolinda Evlina Fawnia 

FARELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang