Update gaes -3-
Oh! Gimana? Suka ngga sama cover barunya?🐉🐉🐉
Kim Seokjin menghela nafas saat merasa kepalanya berdenyut nyeri memikirkan masalah yang ibunya perbuat secara rahasia. Ia sudah mengirim bawahannya untuk menyelidiki kasus yang dilakukan ibunya pada Jimin.
Kepalanya terasa sangat pusing dengan laporan-laporan tidak mengenakan perasaan dari para bawahan yang ia suruh. Ditambah lagi ia harus dipusingkan dengan semua berkas, dan meeting yang menguras banyak tenaganya.
Seokjin baru saja akan memejamkan mata sebentar, setelah ia hampir menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk itu dari kursi kebesarannya. Namun, saat ia baru saja hendak terlelap. Suara pintu ruangannya dibuka paksa membuat ia terkejut mendengar suara gaduh itu, dan langsung kembali membuka matanya.
Ia melihat Park Jisang masuk kedalam ruangannya. Tidak biasanya ayahnya itu masuk ke ruangannya seperti itu. Ia melihat Jisang berjalan kearahnya dengan ekspresi yang sulit artikan.
"Seokjin-a, kau menyembunyikan sesuatu dari ayah?!"
"Apa?!" pernyataan Jisang mengejutkan Seokjin, pria bermarga Kim itu merasa bingung. Belum lagi pria paruh baya itu sedikit menggebrak meja kerjanya.
"Apa maksud ayah?" ucap Seokjin, tidak mengerti dengan pertanyaan Jisang.
"Kau menyembunyikan sesuatu tentang masalah Jimin?"
Seokjin mengerjapkan mata saat mulai memahami apa yang Jisang maksud dari pertanyaannya itu. Seokjin menepuk dahinya pelan, lalu menghela nafas saat ia sadar lupa memberi tahukan tentang hal ini pada sang ayah.
Seokjin bisa melihat raut wajah gelisah, dan sedikit marah dari wajah sang ayah. Ia berdiri dari tempat duduknya, dan mendekat kearah ayahnya itu.
"Ayah kumohon tenanglah. Aku akan jelaskan semuanya. Ayo, duduklah..."
"Apa yang sebenarnya terjadi Seokjin-a?" tanya Jisang dengan nada yang terdengar sedikit gelisah.
"Duduklah dulu ayah. Aku akan jelaskan saat ayah duduk, dan tenang..." ucap Seokjin lembut, sambil berusaha menuntut sang ayah agar duduk di atas sofa yang ada di ruangannya.
"Sekarang jelaskan!" ucap Tuan Park tidak sabaran. Sedangkan Seokjin, ia menghela nafas panjang sebelum menjelaskan yang terjadi.
"Jelaskan, Nak. Entah kenapa aku merasa semua sedang kacau tanpa kuketahui. Apa yang sebenarnya terjadi? Aku benar-benar gelisah saat melihat perubahan calon istri Jimin. Ia jadi sangat dingin, dan ketus..." ucap Jisang menyampaikan kegelisahannya.
"Ayah maaf aku terlambat memberi tahukan ini. Aku tidak bermaksud demikian, aku benar-benar lupa untuk memberi tahukan ini pada ayah. Fokusku bercabang pada banyak hal..."
"Ini tentang hal buruk yang menimpa Jimin akhir-akhir ini. Seperti yang ayah tahu, jika Jimin mendapat luka tusuk pekan lalu. Kejadian itu sudah terencana, Jimin juga mendapat pesan terror sebelumnya. Nyawa Jimin terancam ayah, dan semua ini karena kita..." ucap Seokjin, dengan nada yang lirih diakhir kalimat.
Kening Jisang berkerut sat mendengar penuturan Seokjin. "Apa maksudmu Seokjin-a?"
"Ibu..."
"Ibu? Ada apa dengan ibumu?"
Seokjin menundukkan kepalanya. "Ibu adalah dalang dari semua kejadian buruk yang menimpa Jimin..." lirih Jimin, namun masih bisa di dengar oleh Jisang.
"Apa?! Seokjin-a, kau bergurau?"
Seokjin kembali mendongak menatap sendu pria paruh baya dihadapannya ini. "Apa ayah pikir aku akan bergurau tentang hal semacam ini? Aku serius, ayah. Sangat-sangat serius dengan yang kuucapkan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident II✔
Hayran KurguComplete Park Jimin tidak pernah menyangka jika dirinya akan mengalami hal yang menurutnya konyol. Terpanah oleh gadis yang tidak sengaja ia tabrak di acara pernikahan Jeon Jungkook, membuat jus yang gadis itu pegang tumpah dan mengotori gaun yang g...