Chapter 11

20 6 0
                                    

Tadi, gue liat Satya dijemput mamanya, si Renata juga ikut anter. Gue gatau kenapa, yang pasti Satya dibopong sambil pegangin perutnya.

Setelah Davin menanyakan keberadaan Satya pada Riko, ia terus saja memikirkan keadaan Satya, Ditanya kenapa jawab gapapa, kek cewek aja anjer si Satya. Buktinya malah balik duluan.

"Dav! Ngelamun aja lo. Mikirin apa sih?" kejut Gavin dengan sedikit menyikut lengan Davin.

"Ah.. kagak. Ehmm... Gav. Entar kita langsung ke rumah Satya ya."

"Siap bos!"

Saat bel pulang berbunyi, Davin langsung lari menuju parkiran, "Yaelah gue ditinggal." Gavin bergegas mengejar Davin hingga satu suara menginterupsi,

"Gav."

Seseorang yang dipanggil pun menoleh, "Eh iya Thal, ada apa?"

"Kalian berdua mau kemana? Kok gue lihat si Davin keburu banget."

"Ohh.. kita berdua mau ke rumah Satya. Lo mau ikut?"

"Ehhm.. boleh?"

"Bolehlah.. Lo kek sama siapa aja. Bonceng gue ya Thal. Si Davin udah berangkat keknya."

"Oh, boleh boleh." Mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran.

"Eh tunggu tunggu. Gue bonceng lo, gaada yang marah kan Thal?"

"Ih.. Lo apaan si Gav."

"Gue masih mau hidup aman dan sentosa. Kalau nggak ada mah hayuk."

Thalia pun naik ke atas motor Gavin dan menuju rumah Satya.

***

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Terdengar jawaban dari seorang wanita di dalam rumah.

"Eh Davin, ayo masuk. Cari Satya ya. Langsung ke kamarnya. Kebetulan ada Renata juga diatas sana."

"Ah.. iya tante. Davin ke atas dulu." Mama Satya hanya mengangguk dan kembali menuju dapur.

Terdengar suara canda tawa dari dalam kamar Satya.

"Anjay. Lo berdua malah asik haha hihi. Kaga ngerti apa gue bingung. Lo juga Sat. Kenapa telpon gue nggak lo angkat?"

"Sorry hehe. Gue silent."

"Kebiasaan lo. Lo juga Ren. Kenapa lo ikutan balik?"

"Sekali-sekali lah. Kapan lagi gue bisa bolos," ucap Renata sambil mengibaskan rambutnya.

"Wakil ketua gajelas lo." Davin masuk ke kemar Satya dan mulai bermain game PlayStation.

Satya melihat kesana-kemari mencari seseorang, dia nggak ikut?

"Lo cari siapa Sat?"

"Si Gavin Ren. Dav, mana abang lo?"

"Di jalan. Bentar lagi juga sampai." Satya yang mendengar itu hanya mengangguk mulutnya membentuk huruf "O"

"Yaudahlah gue balik. Kan lo udah ada temennya."

"Iya, hati-hati. Salam ke Mama lo Ren."

"Sip. Vin, gue balik."

"Hmm." Davin hanya berdehem sebagai jawaban.

Saat Renata sudah di pintu, ia kembali dan mendekati Satya dan berbisik, "Obat lo. Jangan lupa minum."

"Iya-iya bawel ah. Gausah khawatir." Renata melangkahkan kakinya dan pulang menuju ke rumahnya.

Davin yang sedikit mendengar bisikan mereka, mulai bertanya terhadap Satya.

MusicopoeticaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang