upacara bendera || prolog

63 11 50
                                    


Ada sinar yang sangat silau menerobos jendela, membuat bola mata sedikit pusing menerima cahaya nya. Dengan nyawa yang belum terkumpul semua, gue mencari cari benda pipih yang pintar itu. Gue pencet tombol kecil disampingnya, seketika terlonjak kaget, layar hp bertuliskan angka 06.30. Ini hari senin dan begonya kenapa gue semalam malah begadang ? Sial, buru buru gue ambil handuk dan pergi mandi. Hanya membutuhkan waktu 10 menit gue sudah selesai memakai seragam, ada waktu 5 menit lagi sebelum gerbang ditutup. Gue lari secepat mungkin, untungnya kosan gue deket kesekolah. Sedikit lagi, tinggal beberapa langkah lagi, krieettt.... yap! Tepat dihadapan gerbang, satpam menutupnya dan gue masih ngosngosan.

"Pak tolong buka pa... mau upacara saya" dengan nafas yang masih ngos ngosan, gue mencoba rayu pak satpam sebelum ada guru bk nyamperin.

"Loh neng Rizka.. saya juga tahu anda mau upacara.." pak satpam menunjuk ke lapang upacara "tuh udah pada kumpul"

Dengan masih ngos ngosan, gue coba rayu lagi "iya pak, makanya bapak satpam yang baik hati seperti Reynad Sinaga, tolong bukain pintunya.. biar saya bisa masuk" tentunya dengan senyuman manis gue, gue dorong pintu gerbangnya tapi ditahan dengan bapak bapak berkumis lele, yap! Beliau adalah guru bk tersayang, pak Sule namanya.

"Tapi kamu telat muridku yang teladan bak seperti kang sembako.." rupanya dia memuji gue. Membuat wajah gue semakin memerah. "Kamu ini... cewek cewek telat... penampilan berantakan lagi... niat sekolah atau mau ngprank sembako hah ?" What the f*ck !? Sejak kapan gue jadi kang sembako ? Sabar Risa, sabar, ini kan sekolah tempat berkumpulnya orang orang kreatif, jadi gak salah guru bk nya kebanyakan nonton bencong.

Sekarang, tau kan yang harus dilakuin ? Yes, acting !

"Pak maaf kan saya pak.. saya tidak akan mengulanginya lagi pak.. tadi tuh saya kesiangan karena semalam saya gadang habis nungguin sabun mandi.. tolong pak jangan bariskan saya di barisan terdepan pak" ucap gue sambil menyatukan kedua tangan di depan dada.

"Udah pinter beralasan ya kamu.. sabun mana pernah mandi.. iket dulu rambut kamu, masukin seragamnya, pake atributnya dan berdiri di barisan paling depan"

Karena sudah tidak punya waktu lagi, gue turuti apa katanya dan setelah ini gue harus menahan malu karena kalian tau kan barisan gue dimana ?

Sambil dituntun pks, gue dan anak lainya memasuki lapangan upacara dengan barisan khusus, untungnya ada satu teman gue cewek yang masuk barisan khusus, tapi bukan karena dia telat melainkan dia berdandan menor kayak ondel ondel.

"Nama siapa dan kelas apa ?"salah satu pks nanya di hadapan gue sambil membawa buku lengkap dengan pulpennya, dia cowok wajahnya lucu gak ada serem seremnya menurut gue, mungkin dia jurusan tekstil.

"Kepo" gue bilang.

Dia menggeser kaki gue dengan kasar yang sedikit salah dalam posisi istirahat ditempat "jawab" bisiknya.

Gila wajahnya aja lucu tapi tenaganya lain cerita, gue aja hampir terhuyung kesamping.

"Rizka Risandy XI Desain 4. Gue dihukum karena telat" langsung gue jawab keseluruhannya dengan wajah datar.

Mendengar insiden barusan, Tania dia teman yang gue bilang tadi sedikit tertawa.

"Diem bangsat" dua kata gue barusan berhasil membuat Tania menahan tawa. Xialan.

"Pengibaran bendera merah putih diiringi lagu Indonesia Raya" kata pembawa acara, gue sih owh aja.

Tapi bentar deh, ada yang tinggi tapi bukan tiang, ada yang manis tapi bukan gula, ada yang tegak tapi bukan kebenaran, "itu siapa Tan ?"

I'm Not Bad Girl  [ O N  G O I N G ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang