NAPI

9 1 0
                                    

Hello its your mood !

Welcome back to I'm Not Bad Girl !

Author sempet hiatus beberapa hari btw karena keasikan ngeyutup
Xixixixi

Tapi sudah dapet inspirasi lagi untuk Rizka dan teman temannya XD

Chapter kemarin menurut kalian gimana ?

Jam berapa kalian baca ini ?

Jangan lupa BINTANG kalian sebelum membaca !1!1!1!

So, langsung saja
HAPPY READING !1!1!1!

😈😈😈

"Gue harus nelpon teh Diana"

"Ck ! Udah lah Ris, perut kita geli liat kelakuan lo !"

"Teh Diana pasti tahu apa yang baik buat gue, Ra"

"Gue juga tau, lo cuma perlu duduk aja Ris"

"Ck ! Gak bisa. Uhhhh gak betah"

Rizka tersiksa dengan menstruasi pertamanya ini. Dia sudah rapih memakai yang diperlukan dengan bantuan Aira. Sekarang mereka sedang duduk mengelilingi meja makan karena Aira meminta makan.

Pasha dan Zayyin masih digerumuhi tawa. Mereka geli melihat tingkah Rizka di mentruasi pertamanya, seperti jijik pada diri sendiri, Rizka bahkan terus merengek karena perutnya yang sakit.

"Gue kira lo kenapa tadi sampe menjerit jerit di kamar mandi" kata Zayyin.

"Iya. Alay banget lo" timpal Pasha.

"Heh ! Alay kata lo ? Lo gak tau ini tuh sakit banget perut gue !" Ketus Rizka tidak terima.

"Tapi lo seneng kan ?" Tanya Aira.

"Seneng sih. Gue jadi cewek sepenuhnya"

"Jadi kemaren lo bukan cewek ?"

"Bukan begitu bambang. Kalok belum menstruasi lo fikir deng, gue juga ragu gue ini apaan"

Lagi lagi tawa mereka pecah saat mendengar jawaban Rizka. Cewek dengan juara satu tiap tahunnya, bisa sebego ini di hari pertama dia menstruasi ?

.

Kulit wajah terasa hangat dan mata serasa sialau walau masih tertutup. Sangat yakin, hari ini sudah pasti cerah, cocok utuk bermain keluar. Tapi entah kenapa rasanya malas sekali, bokong serasa berat, tidak ingin meninggalkan tempat tidur.

Rizka membuka mata, mencoba melihat waktu sekarang. Pukul delapan lewat sepuluh menit, Rizka tertidur cukup lama mengingat dia semalam sebelum pukul enam sudah ngantuk dan stay dikasur.

Ini benar benar malas, tapi panggilan dari Ayang lewat hp nya memaksa Rizka untuk bangun.

"Halo yang" sapa Rizka dengan suara serak.

"Brand ketangkep, San"

Rizka terlonjak kanget dengan apa yang diucapkan Ayang secara tiba tiba barusan. Dia membenarkan duduknya bahkan ngantuk pun sudah hilang.

"Kok bisa ?"

"Narkoboy. Di hotel sama temen temennya. Dia gak tau malam itu ada razia"

Rizka panik, takut, marah, tangannya mengepal keras, saking kerasnya, buku buku jarinya sampai memutih. Begitu juga pening yang tiba tiba menyerangnya, seluruh tubuh menggigil, pegal, sakit dimana mana. Sepertinya dia akan jatuh sakit.

I'm Not Bad Girl  [ O N  G O I N G ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang