Sudah dua hari Pasha menjauhi gue bahkan Zayyin. Gue gak tahu alasannya dan gue juga udah malas buat bertanya.Sekarang gue lebih sering kemana mana sama Zayyin atau curhat sama Zayyin, cuma Pasha yang sering diem dipojokan.
"Lu tau gak kenapa Pasha jadi gini ?" Tanya Zayyin ketika kita berdua lagi jalan habis dari kantin.
"Kagak. Udah males nanya gue" kata gue sambil nyeruput es teh manis dalam plastik di tangan kanan gue.
"Iya juga sih. Aneh ya dia" katanya begitu disamping gue.
"Biarin lah. Toh kita juga gada salah sama dia" timpal gue lagi dengan malas malasan.
"Wait! Sa, gue baru inget. Kemaren gue mergokin Pasha lagi maen hp dipojokan. Dia lagi vc sama cewek masa" kata Zayyin tiba tiba. Membuat gue merasa tertarik, dan menoleh kepadanya yang berjalan disamping gue. Tinggi badan kita yang gak jauh beda tidak membuat gue harus mendongkak, gue sama Zayyin hanya berbeda beberapa centi saja.
"Maksut lo dia lagi pdkt ?"
"Mungkin aja"
"Lagi bucin gitu ?"
Sebagai jawaban, Zayyin mengedikan bahu. Gue menghela nafas, gak habis fikir.
"Dia bucin ampe jauhin kita ? Anjing bener tuh orang. Cemen" kata gue muak.
Zayyin menghentikan langkahnya dan memegang bahu gue. Dia menatap mata gue dengan serius.
"Tapi yang ada difikiran gue, Pasha sakit hati. Lu deket nya sama dia, jadian nya sama si Handy. Pantes aja kan dia bersikap kayak gini" tutur Pasha sedikit berbisik.
Satu detik, dua detik, gue mematung, mungkin yang difikirkan Zayyin ada benernya ? Tapi gue gak mau sok tau dan ke-pd-an.
Gue melepaskan cengkraman tangan Zayyin di bahu gue sambil berkata, "ngaco lo"
Zayyin sempat menatap gue dengan tatapan yang gak bisa gue artikan tapi tak lama dia memilih mengikuti gue berjalan.
Setelah perbincangan dengan Zayyin, gue jadi pendiam. Yang biasanya gue akan kesana kemari, sekarang gue hanya duduk di bangku saja bahkan gue gak pergi untuk ke kantin. Gue juga jadi tidak banyak bicara. Entah kenapa, gue hanya senang melakukannya.
Persahabatan gue, Zayyin dan Pasha semakin renggang, gue dan Pasha sibuk sendiri jadinya, Zayyin akan mondar mandir biasanya.
Zayyin menghampiri gue saat jam istirahat, gue yang sibuk dengan gadget tidak memiliki niat untuk mengubrisnya bahkan untuk menolehnya saja.
Gue dengar Zayyin menghela nafas panjang dan mulai bicara.
"Ris... gue boring nih" katanya memelas.
"Hmm" jawab gue masih fokus dengan gadget.
Zayyin menghela nafas lagi, "nyamperin Pasha, disuruh nyamperin elu, pas nyemperin elu gue nya dikacangin" katanya terdengar begitu pasrah.
Gue melihat Zayyin sekilas kemudian memandang Pasha yang sedang dipojokan sambil sama memainkan gadget.
"Dikacangin mulu gue. Kalian berdua kenapa sih ?" Lanjutnya lagi.
Gue memandang Zayyin, menunggu apa yang ingin dia katakan lagi.
"Lu liat deh Ris," Zayyin menunjuk tempat dimana biasanya kita bertiga berkumpul, "biasanya kalok jamkos atau istirahat, kita selalu berkumpul disana"
"Lebay lo Zay" kata gue dengan malas.
"Dahlah males gue" kemudian Zayyin bangkit dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Bad Girl [ O N G O I N G ]
Genç KurguCerita panjaaaaaaannnggggggg - - SLOW UPDATE - - Gue ke kantin bersama Zayyin, lagi lagi gue bertemu Handy. Dia sedang asik berkumpul dan bercerita dengan banyak cewek, gue baru tahu dia se bajingan itu. Tanpa aba aba, gue samperin dia di bangkunya...