Heyyyyooooouuuuu
Rizka its UP DATE
!!!JAM BERAPA KALIAN BACA INI
???JANGAN LUPA BINTANG KALIAN^^
selamat membaca ya sahabat><
•••
"Jalannya ketemu !" Pekik gadis riang yang berjalan paling depan saat ini. Menunjuk sesuatu di depannya, Rizka tidak lupa menunjuk ke arah yang sama dengan semangat.
Mereka membuntuti Rizka yang tengah berjalan setengah berlari. Ikut semangat setelah perjalanan yang lumayan melelahkan. Terlebih saat pandangan disuguhkan air sungai yang jernih, segar. Tidak ada yang tidak berpekik riang, semua orang berlari langsung menceburkan diri setelah menyimpan tasnya sembarang. Daya tahan tubuh yang tadi perlahan menguap, sekarang terbalas dengan air sungai yang benar benar menakjubkan.
Azkia sampai nyaris tenggelam karena terlalu senang. Dirumahnya memang disediakan kolam renang besar yang sama sama jernih airnya, tapi baru kali ini ia merasakan air jernih alami dengan pemandangan rumput, dan batu di dalamnya, terasa dingin segar. Ini seperti di akuarium yang ia susun tanaman buatan di dalamnya.
Pasha juga sampai membuka bajunya untuk merasakan segarnya air ini lebih jelas.
Terlalu lama menikmati air ini hingga mereka harus melanjutkan perjalanan setelah matahari lengser dari atas kepala. Tidak apa, perjalannnya hanya sebentar lagi.
"Hoam..... kok gue ngantuk sih" ucap Azkia saat dia dan temannya telah berjalan lagi dari tiga puluh menit yang lalu.
"Dasar kang tidur ! Emang elo nya aja yang kebo !" Ketus Zayyin.
"Elo tadi terlalu asik renang Az, jadi ngantuk" timpal Vusa.
"Emang ada kaitannya ?" Tanya Zayyin.
"Gak tau. Tapi tiap kali gue abis renang, suka ngantuk, lelah"
"Iya juga sih. Gue sama" balas Pasha.
"Kalau kalian capek, kita istirahat sejenak. Perjalanannya gak lama lagi kok, mungkin nanti kita mendirikan tenda tepat di tujuan kita. Gue berani taruhan, pemandangannya indah banget" ucap Rizka dengan semangat.
"Yaudah istirahat aja dulu" kata Pasha. Kemudian mencari tempat teduh yang nyaman untuk bersandar, melonjorkan kaki dan memejamkan mata sebentar.
Derry menarik lengan kiri Rizka, membuat pemiliknya menoleh.
"Masih sakit gak ?" Tanya cowok berambut keriting itu.
"Ck ! Gue gak lemah cok ! Gini doang elah" balas Rizka meremehkan.
Derry menghela nafas, menyerah, dia berlebihan, terlalu khawatir, selama perjalanan mata miliknya tidak kentara terus mengamati luka di lengan kiri Rizka. Walau hanya tergores, tetap saja, itu pernah mengeluarkan darah mengalir segar.
Kata kuat terlalu lemah untuk menggambarkan karakter Rizka. Siapapun orangnya, mereka tidak pernah melihat atau mendengar Rizka menangis atau meringis kepedihan. Sekalipun terluka parah, Rizka akan berusaha keras menyembunyikan rasa panas, perih, bahkan sakit yang ia rasakan. Rizka akan terus belajar seperti itu.
.
Ralat. Bukan istirahat sejenak. Mereka sampai melakukan segalanya di tempat yang sama. Pasha dan Azkia tidur pulas, nyaman, dibawah pohon rindang. Aira dan Zayyin sibuk mengambil foto. Rizka sibuk dengan handphone nya karena sinyal sudah di temukan. Vusa tengah mengamati Derry yang tiba tiba saja mengajak dia berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Bad Girl [ O N G O I N G ]
Teen FictionCerita panjaaaaaaannnggggggg - - SLOW UPDATE - - Gue ke kantin bersama Zayyin, lagi lagi gue bertemu Handy. Dia sedang asik berkumpul dan bercerita dengan banyak cewek, gue baru tahu dia se bajingan itu. Tanpa aba aba, gue samperin dia di bangkunya...