Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Selamat membaca!
Jangan lupa vote dan comment ya....
-
-Senin, 4 Januari 2016-
Aku di kantor polisi. Aku menunggu ayah dan ibuku datang. Sudah setengah jam aku disini. Sampai sekarang, aku memilih diam dan tidak mengatakan apapun pada polisi. Aku takut.
"Jadi, dik, apa hubungan adik dengan korban?"
Korban? Bukannya aku korban juga? Aku ditampar dan dijambak.
"Sampai kapan adik diam. Atau benarkah adik selingkuh dengan suami korban sehingga korban menganiaya adik?"
APA?!! Aku selingkuh. Aku jomblo dari lahir pak!!!! Gimana punya selingkuhan T.T
Polisi itu akhirnya menghembuskan nafas dan menyerah menanyai pertanyaan berulang itu.
Orang yang merekam kejadian tadi, sudah bersaksi dan menyerahkan video bukti kepada polisi. Jadi, ternyata orang-orang tidak membantuku karena mengira aku selingkuhan suami wanita gila tadi. Hari pertama sekolah yang menyedihkan. Aku harus bagaimana T.T
1 jam aku menunggu, ayah akhirnya datang.
Aku berlari dan memeluk ayah. "Ayah, aku gak membunuh..... Ayah, aku gak membunuh."
Ayah mengelus kepalaku. "Kenapa nak? Sebenarnya apa yang terjadi?"
Aku kembali diam, polisi mungkin tidak percaya yang ku katakan, tapi ayah pasti percaya padaku. "Tadi, ada wanita seusia ibu datang menampar dan menjambakku yah. Lalu aku membela diri untuk lepas dari dia, aku mendorongnya, dia jatuh ke jalan dan kemudian dia... dia... dia... dia... ditabrak truk ayah! Aku nggak kenal siapa dia."
Akhirnya, aku menangis. Mengeluarkan air mata yang seharusnya keluar sejak tadi. Ayah memelukku dan menenangkanku.
Polisi mendengar keteranganku dan mencocokkan semua bukti.
"Permisi pak, begini, anak bapak telah melakukan pembunuhan secara tidak sengaja terhadap korban. Korban berusia 47 tahun dan sudah mendapat gangguan jiwa sejak umur 29 tahun." Polisi memberikan keterangan kasus pembunuhanku tadi pagi.
Ternyata polisi percaya padaku, sepertinya hanya ingin mendapatkan keterangan dariku saja.
"Bagaimana bisa anak saya saja pak? Bukannya harusnya supir truk yang melakukan pembunuhan secara tidak sengaja? Karena dia yang menabrak korban!" Ayah emosi mendengar keterangan polisi.
"Tenang pak! Saya mengerti, supir truk sudah kami amankan dan ditindak oleh polisi lain."
Ayah menghembus nafas, meredakan emosi yang ingin meledak lagi. "Jadi, bagaimana solusi dari kalian?"
Polisi itu kemudian tersenyum, "Begini pak, menurut hukum, anak bapak akan ditahan dan melakukan sidang di pengadilan. Tetapi tentu perlu menyewa pengacara dan biaya lainnya."
"Pasti ada cara lain kan selain anak saya harus melewati itu semua?"
Polisi tersenyum kemudian menyodorkan semua kertas. "Bagaimana pak? Setelah ini, saya anggap kasusnya selesai sampai disini."
Maksudnya? Aku bebas? Tapi kertas apa itu? Kenapa kasusku selesai?
Ayah kemudian memencet handphonenya. Tidak berapa lama kemudian, handphone polisi itu kemudian berbunyi.
Polisi itu memeriksa handphonenya dan tersenyum lebih lebar. "Terimakasih atas kerjasamanya. Dik, kamu sudah boleh pulang. Ingat selalu berhati-hati ya dik!"
Aku menganggukkan kepala dan pergi bersama ayah. Aku mengerti, ayah pasti memberi uang kepada pak polisi tadi.
Di dalam mobil,
"Ayah, aku minta maaf."
"Tidak apa-apa nak. Ini bukan salah kamu."
"Berapa tadi yah? Pasti banyak ya?"
Ayah hanya diam dan fokus mengemudi. Aku diam dan menatap ke depan. Hari ini, aku sudah membuat ayah mengeluarkan sesuatu yang gak perlu dariku.
-
Jangan lupa vote dan comment ya....
Terimakasih dan stay tune :)
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love Story (END)
RomanceKuliah - Bekerja - Menikah - Punya Anak. Itu adalah rencana hidup Kaila Shabila. Tapi rencana hidup Kaila Shabila menjadi berubah ketika tanpa sengaja membunuh seorang wanita gila. Pembunuhan itu malah membuat Kaila Shabila akhirnya bertemu dan dila...