Terimakasih (2)

14.4K 622 15
                                    

Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Selamat membaca!

Jangan lupa vote dan comment ya....

-

- Kamis, 7 April 2016 -

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Aku sudah bangun untuk bersiap-siap, begitu juga dengan ayah dan ibu. Sebentar lagi aku mesti pergi ke WO untuk make up dan memakai dress pernikahan.

Aku tidak menyangka hari ini tiba. Rasanya sangat bahagia.

Tok tok tok

Terdengar suara pintu kamarku diketuk.

"Kaila, ayah bisa masuk sebentar?"

Oh, ternyata ayah. Aku segera membuka pintu. "Bisa yah."

Aku mempersilahkan ayah masuk dan kami duduk dipinggir ranjangku.

"Ini nak, ayah ingin memberi kamu ini. Maaf, ayah tidak bisa menyiapkan lebih untukmu. Ayah tidak berpikir secepat ini kamu menikah."

Ayah menyerahkan sesuatu yang dibalut kain dan diikat diatasnya. Aku membuka ikatan tersebut. Aku terkejut. Isinya ternyata sebuah kalung tipis dengan warna putih perak.

"Ini warisan yang bisa ayah berikan padamu. Jaga baik-baik ya nak..."

"Pasti ayah." Aku membalas ayah dengan senyuman lebarku.

"Ini emas putih, mahal. Jadi simpan dengan baik ya..."

Aku membulatkan mataku. "Kenapa ayah beli emas?"

"Hahaha... Kamu putri ayah satu-satunya. Ayah akan mengusahakan yang terbaik. Jangan ditolak, Kaila. Ayahmu ini tidak akan bangkrut. Terima ya nak."

Ayah membujukku. Mau tidak mau aku menerimanya.

"Terimakasih ayah." Aku memeluk ayah erat.

"Satu lagi nak." Ayah melepaskan pelukkan dan menyerahkan kartu atm dan buku tabungan.

"Disini ada uang nak. Hanya sedikit."

Aku terkejut karena terdapat 20 juta didalamnya. Uang dari mana ini? Uang pinjamankah? Uang 25 juta kemarin belum ayah lunasi tapi apakah ayah meminjam lagi?

"Tidak ayah. Ini ayah simpan saja. Ayah bisa melunasi pinjaman 25 juta, ayah. Kalung ini sudah lebih dari cukup. Aku tidak ingin membebani ayah dengan pinjaman."

Ayah menggelengkan kepalanya dan menggenggam tanganku dengan hangat. "Tidak, Kaila. Uang ini bukan pinjaman. Untuk 25 juta itu, kamu tidak usah pikirkan. Ini dari ibumu. Ibumu menjual semua perhiasannya. Ayah juga menjual barang milik ayah tapi sebagian besar dari ibumu."

Aku merasa sedih mendengarnya, "Ayah, maafkan aku." Aku merasa bersalah. Kedua orangtuaku menjual segalanya.

"Tidak nak. Kami yang minta maaf. Kami hanya bisa memberi kamu ini. Terima ya nak. Kami lebih tenang dan senang jika kamu menerimanya."

Aku menggeleng kepalaku kuat. "Ini terlalu banyak ayah. Kalung saja sudah cukup ayah."

"Sudah nak, jangan menolak pemberian orang tua. Ini bisa jadi pemberian kami yang terakhir. Jadi, jangan menolak." jawab ayah tegas.

"Terimakasih ayah. Maafkan aku selama ini belum bisa berbakti apapun. Kaila hanya bisa menyusahkan kalian sampai sekarang." Aku menangis kali ini.

"Kamu sudah sangat berbakti nak, selanjutnya Ferdi adalah suamimu. Berbaktilah padanya. Sudah ya, jangan menangis. Nanti kamu jadi pengantin yang jelek."

Aku tertawa. Ayah masih saja mengejekku. "Iya ayah. Terimakasih atas segalanya ayah."

Ayah, ibu. Terimakasih masih memikirkanku dengan memberi kalung dan uang ini. Aku akan segera membalas kalian.

-

Besok udah end aja nih guys...
Author udah siapkan extra part tapi nggak bisa janji up lusa...

Jangan lupa vote dan comment ya....

Terimakasih dan stay tune :)

This is Love Story (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang