Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Selamat membaca!
Jangan lupa vote dan comment ya....
-
- Selasa, 12 Januari 2016 -
Author POV
Sudah jam 11 malam, Ferdi pulang dengan perasaan lelah. Dia pun memasukkan password rumahnya 921201.
921201. 12 Januari 1992. Hari Ferdi lahir. Dulu, ibunya tidak hafal satu pun kode password apartemen selain angka ini.
Jadi dari dulu hingga sekarang, password apartemennya tetap sama.
Ketika masuk, rumah terasa kosong. Tahun ini, tidak ada yang menunggu kedatangannya. Tidak ada yang menyambutnya. Dia sendirian.
Ferdi menyesal. Kenapa dia tidak cuti saat ibunya berada di rumah sakit? Seharusnya, dia menjaga ibunya.
Ibunya pasti tidak familiar disana dan mencarinya ke luar rumah sakit. Kejadian ibunya pergi dari rumah sakit bukan hanya sekali. Ibunya akan pergi ke apartemen menunggu Ferdi hingga pulang.
Padahal ibunya hanya anemia, tapi malah meninggal. Ferdi sangat sedih dan menangis dalam diam. Dia teringat ibunya.
- Flashback on -
Ketika Ferdi masuk ke apartemen,
"Udah pulang, nak?"
"Sudah, bu."
Ferdi melangkah dan memeluk ibunya di pinggir kasur.
"Makan, nak."
"Iya, bu. Ferdi makan."
Ibunya tersenyum dan terus melihat Ferdi makan. Seakan pertama kalinya melihat Ferdi makan selahap ini. Tidak ingin Ferdi direbut atau pergi meninggalkannya.
"Saya pulang dulu ya." Perawat ibunya meminta ijin pulang.
"Iya, terimakasih untuk 2 hari ini." ucap Ferdi.
Perawat itu pun pergi. Ferdi melanjutkan makannya dan ibunya menatap Ferdi dengan senyum.
"Jangan lupa belajar, ya, nak. Nanti ayah marah."
"Ayah.... Ayah sudah tiada bu. Dan aku sudah bekerja bu." batin Ferdi. Ferdi tidak berani menjawab ibunya seperti itu.
Jika Ferdi berkata seperti itu. Ibunya akan sedih kembali.
"Baik, bu." jawab Ferdi akhirnya.
Ibunya tersenyum sambil melihat Ferdi terus menerus.
- Flashback off -
Ferdi pun bergerak untuk mandi dan tidur. Dia akan libur selama 2 hari besok.
- Rabu, 13 Januari 2016 -
Jam menunjukkan 6 pagi. Ferdi malas untuk bangun tetapi perutnya lapar. Dia belum makan seharian kemarin.
Dia membuka kulkas untuk melihat sesuatu yang bisa dimakan.
Ternyata ada cupcake di dalam kulkas dan bertuliskan Happy Birthday.
Ferdi menyerngit bingung. Sejak kapan ada cupcake ini. Dia tidak pernah membelinya.
Kemudian, dia melihat ada buku yang terletak ditengah-tengah mejanya.
Ferdi pun melihatnya. Ini seperti notebook.
Ferdi membuka isi cover notebook tersebut dan ada sebuah kertas disana.
Selamat ulang tahun kak Ferdi.
Wish you all the best.
- Kaila -
"Kaila." gumam Ferdi.
Jantung Ferdi berdetak kencang. Ternyata ada yang menunggu kedatangannya di hari spesialnya kemarin.
Author POV End
-
Aku memperhatikan handphone sedari tadi. Kak Ferdi belum menghubungiku sejak seminggu yang lalu.
Sepertinya kak Ferdi belum pulang. Berarti dia belum melihat kue dan hadiahku.
"Nungguin apa sih lu, la."
"Oh, ini. Aku cuma ... "
"Cuma apa?" tanya Jovita penasaran.
"Nggak kenapa-kenapa." elakku.
"Bohong lu. Dari tadi lu cek hape mulu. Fokus dong!"
"Hehe, iya vit."
Aku kembali fokus mendengar Pak Damar mengajar di depan.
Fokus, kaila. Ini menyangkut masa depan. Kak Ferdi pasti akan menghubungimu. Sekarang, fokus!
-
Jangan lupa vote dan comment ya....
Terimakasih dan stay tune :)
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love Story (END)
RomanceKuliah - Bekerja - Menikah - Punya Anak. Itu adalah rencana hidup Kaila Shabila. Tapi rencana hidup Kaila Shabila menjadi berubah ketika tanpa sengaja membunuh seorang wanita gila. Pembunuhan itu malah membuat Kaila Shabila akhirnya bertemu dan dila...