Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Selamat membaca!
Jangan lupa vote dan comment ya....
-
- Selasa, 1 Maret 2016 -
Seminggu sejak kejadian lamaran itu. Kak Ferdi sering mengantar ke sekolah di pagi hari. Tentunya kami berjalan kaki agar kami bisa bersama lebih lama.
Kak Ferdi mulai menyesuaikan jadwalnya agar dia bisa bersamaku setiap hari. Meskipun resikonya kami hanya bertemu di pagi hari.
Memilih antara seminggu tidak bertemu sama sekali atau bertemu hanya setiap hari dipagi hari. Keduanya pilihan yang sulit, tetapi aku menikmati alurnya saja.
Aku juga sudah mendaftar SNMPTN. Aku memilih UGM Kedokteran. Semoga aku lulus. Oh, ya. Mengenai lulus. Sepertinya aku harus membicarakan kuliahku kepada Kak Ferdi.
Aku belum membahasnya sama Kak Ferdi. Apalagi pilihan jurusanku kedokteran.
Untuk pernikahan, Kak Ferdi sudah meminangku kemarin dengan ayah dan ibu. Kami semua setuju akan menikah tanggal 7 April nanti.
Ternyata Kak Ferdi sudah menyiapkan segala persiapan pernikahan terlebih dahulu. Aku hanya membantunya saja.
Mengetahui itu, aku senang dan merasa makin jatuh cinta padanya. Dia tidak pernah ragu dalam menikah denganku. Aku pun harus begitu.
Ternyata pilihanku tidak salah. Aku bahagia saat ini.
- Senin, 14 Maret 2016 -
Pagi ini aku tidak bertemu Kak Ferdi. Dia bilang, dia ada jadwal penerbangan malam kemarin. Karena itu, Kak Ferdi baru ada di kota ini, pagi jam 10 nanti.
Kak Ferdi berjanji akan mengajakku pergi jalan-jalan hari ini. Maksudnya kencan.
Oleh karena itu, pagi ini terasa berbeda. Aku berangkat ke sekolah sendirian. Aku tidak sabar menunggu siang nanti.
-
Saat ini, kami sedang di pantai. Pantai tidak seramai biasanya karena hari ini hari senin. Kami duduk di pinggir pantai menikmati pemandangan ombak air.
"Udah lama nggak jalan-jalan ya, kak."
"Maaf, aku sepertinya sibuk banget ya."
Aku tersenyum. "Kakak sibuk karena kakak kerja. Jadi jangan minta maaf."
Kak Ferdi kembali senyum menatapku.
"Aku mau bilang sesuatu kak. Mengenai kuliahku."
"Kuliah? Ayah bilang kamu tidak ingin kuliah."
"Sejujurnya aku ingin kak. Cuma uang ayah dan ibu nggak cukup. Jadi aku berpikir untuk snmptn. Kalau nggak lulus, rencananya sbmptn. Gimana kak?"
"Kamu mau ambil jurusan apa?" Kak Ferdi kini mendengarku dengan raut yang serius.
"Kedokteran di UGM kak."
Kak Ferdi terdiam cukup lama. Aku pun ikut diam.
"Kak." Panggilku setelah diam beberapa saat.
"Kakak kalau nggak ijinin utarakan kak. Jangan diam aja. Kakak jangan kayak waktu kejadian Bryan, berasumsi tanpa bertanya."
Kak Ferdi masih diam.
"Kak, kakak bilang pendapat kakak. Kita pertimbangkan mana yang terbaik. Jangan diam aja kak. Kalau gini, aku mana ngerti isi hati kakak."
"Udahlah Kaila. Kita bahas soal kuliah kamu lain kali. Aku sekarang jadi pusing."
Ini bukan jawaban yang aku mau.
"Kenapa nggak sekarang kak? Jangan menghindari kak!" Suaraku mulai sedikit membentak. Aku paling benci ini. Nanti dia seperti kemarin, menghilang beberapa hari.
"Udahlah, kita pulang aja. Aku antar kamu."
"Pulang? Terus kakak menghilang? Gitu?"
Kak Ferdi tidak menjawabku dan menarikku untuk masuk ke mobil. Aku semakin kesal melihatnya seperti itu.
Seperti katanya, dia mengantarku pulang ke rumah. Aku turun dari mobil, masih mengharapkan bahwa dia akan berbicara.
Lalu dia mengambil sesuatu di bagasi mobil dan menyerahkan hadiah padaku.
Lalu dia pergi begitu saja. Aku kesal, marah dan gelisah juga. Apa maksudnya dia tidak ingin aku berkuliah? Atau bagaimana sih?
Nggak jelas banget.
Aku membuka kadonya. Isinya coklat dan tulisan Happy White Day. Aku menghela nafas. Mungkin dia ingin memberi sebelum pulang. Tapi karena aku membahas kuliah, dia jadi tidak senang dan pergi.
Ternyata sifatnya seperti ini. Lari dari masalah. Oke, lihat aja, mau sampai kapan dia lari.
-
Hai guys!
Gimana ceritanya sejauh ini? Seru nggak?
5 part lagi udah mau end loh!
Jangan lupa vote dan comment ya....
Terimakasih dan stay tune :)
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Love Story (END)
RomanceKuliah - Bekerja - Menikah - Punya Anak. Itu adalah rencana hidup Kaila Shabila. Tapi rencana hidup Kaila Shabila menjadi berubah ketika tanpa sengaja membunuh seorang wanita gila. Pembunuhan itu malah membuat Kaila Shabila akhirnya bertemu dan dila...