Episode 4 Calon Suami

26.1K 1.6K 43
                                    

"Kita berbicara di Indomarch depan aja," ujar Lisa tanpa menoleh sedikit pun ke kemudi, bahkan ini suara pertamanya sejak memasuki mobil fortuner putih ini.

Sebenarnya ada alasan kenapa Lisa memilih minimarket itu sebagai tempat untuk mereka berbicara nanti. Selain karena lokasinya cukup dekat dengan kosannya, sehingga dia bisa pulang berjalan kaki saja ketika selesai, tapi juga karena dia berencana untuk berbicara di dalam mobil yang terparkir di sana saja. Sebisa mungkin dia ingin meminimalisir orang-orang melihat interaksi mereka. Namun sepertinya Yuda tak sependapat dengan pikiran Lisa. Mobil itu terus melewati Indomarch tersebut.

"Lo mau bawa gue ke mana?" ucap Lisa dengan sedikit waswas.

"Bukan gue-lo, tapi aku-kamu," koreksi Yuda sambil menoleh sebentar ke samping. "Aku nggak suka kamu pakai lo-gue saat berbicara denganku," lanjutnya.

"Berhenti sekarang. Gue mau turun. Gue mau pulang." Lisa tidak mengindahkan perkataan Yuda. Menurutnya tidak penting. Sekarang yang ingin dia lakukan hanyalah turun dari mobil ini. Sepertinya dia sudah membuat kesalahan dengan pulang bersama Yuda. Dia tidak tahu ke mana cowok itu akan membawanya.

"Kita makan dulu ya. Kamu pasti lapar."

Yuda membelokkan mobilnya ke sebuah kafe yang bergaya minimalis dengan sentuhan tema chic. Dari luar, kafe ini terlihat sangat ramai.

"Yuk turun!" ajak Yuda seraya membuka savebelt-nya.

Lisa tidak menanggapi. Dia memilih fokus dengan ponselnya untuk memesan gojek online. Dia benar-benar ingin segera pulang ke kosannya sekarang. Namun tiba-tiba ponselnya sudah berpindah tangan dan kini berada di saku celana Yuda.

"Kembalikan ponsel gue," pinta Lisa dengan setengah berteriak.

"Kita makan dulu, baru nanti aku antar pulang."

"Gue nggak lapar dan siniin HP—"

Kyruuukkk... Ucapan Lisa spontan terpotong saat perutnya tiba-tiba berbunyi. Sedangkan Yuda langsung terkekeh kecil. Dia segera membuka pintu dan keluar dari mobil. Setelah itu dia berputar menuju pintu di samping Lisa. Dia membukanya dengan senyum lebar.

"Aku janji setelah kita makan, aku akan mengantarmu pulang," ujar Yuda.

Lisa sedikit bersungut-sungut sebelum turun, merutuki perutnya yang berbunyi di saat yang tidak tepat. Dia akhirnya mengekori Yuda memasuki kafe bernama Connected tersebut. Kafe ini benar-benar sangat ramai. Hampir semua kursi sudah dipenuhi. Kebanyakkan diisi oleh anak-anak muda. Mereka tampak asyik bercengkrama. Beberapa ada yang berfoto-foto di spot-spot unik yang sudah disediakan. Tempat ini sangat Instagramable.

"Mau ke mana?" Lisa mengernyitkan alis ketika Yuda tidak menuju salah satu kursi pengunjung di kafe ini. Tetapi dia justru melewati tempat kasir dan melewati pintu yang bertuliskan "Only Employee".

"Kita makan di ruanganku saja. Di sana sudah penuh," jawab Yuda sambil membuka pintu berwarna coklat tua hingga menampilkan sebuah ruangan dengan dominan berwarna putih.

Lisa terpaku di tempatnya, ragu-ragu untuk masuk. Ruangan ini tampak seperti kantor para bos di TV yang lengkap dengan furniturnya, sedikit membuatnya merasa terintimidasi. Dia tidak pernah memasuki ruangan seperti ini sebelumnya.

"Masuklah!" suruh Yuda.

Lisa masih bergeming di tempatnya.

"Santai saja. Ini kantorku. Kafe ini punyaku."

Pantes, batin Lisa. Sebenarnya Lisa sudah menduga karena Anin memang pernah menceritakannya. Kemudian Lisa mendekati sofa panjang yang berhadapan langsung dengan sebuah TV.

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang