Episode 7 Kenapa Dia di Sini?

19.3K 1.1K 21
                                    

Lisa melirik jam tangannya. Sudah jam 12.55. Pesawat ini mendarat tepat waktu. Lisa sungguh tak sabar bertemu keluarganya, terutama sang Ayah. Dia sangat merindukan sosok paruh baya itu. Biasanya mereka tidak berpisah dalam waktu yang cukup lama seperti ini.

"Lis, gue duluan ya. Ortu gue udah nunggu di depan," kata Anin setelah mendapatkan koper dari area baggage claim.

"Iya, dan titip salam untuk kedua orang tua lo," sahut Lisa.

Anin membalas dengan anggukkan singkat sebelum menyeret kopernya ke pintu keluar. Kemudian Lisa kembali fokus menatap tempat baggage claim yang sedang berputar. Dia sedikit menyunggingkan senyum saat menangkap wujud kopernya. Setelah memastikan kalau koper tersebut benar-benar miliknya, Lisa segera menuju pintu keluar. Dari chat WhatsApp Ayahnya tadi, mereka sudah tiba dan sedang menunggu di parkir area utara.

Sunggingan senyum Lisa semakin lebar saat retina matanya menangkap sosok Yanto yang sedang melambaikan tangan. Dia setengah berlari mendekati laki-laki paruh baya tersebut.

"Lisa rindu banget dengan Ayah," ungkap Lisa tatkala mereka sudah berhadapan dan sekarang sedang memeluk Yanto.

"Ayah juga rindu kamu, Nak," sahut Yanto.

"Yuk Yah, kita pulang sekarang! Aku sudah nggak sabar bertemu Aldo dan Mama," ucap Lisa dengan menggebu-gebu. "Ayah parkir motor Ayah dimana?" Lisa sedikit celingak-celinguk mencari motor bebek berwarna hitam Yanto, tapi di area sini hanya terlihat kendaraan roda empat. Sebenarnya Lisa sedikit heran kenapa Yanto menunggunya di parkiran ini, karena setahunya parkiran ini hanya khusus untuk parkir mobil dan sementara keluarga mereka tidak memiliki mobil.

"Mbak!" panggil seorang anak laki-laki.

Mendengar panggilan familiar itu, Lisa kontan menoleh dan matanya menatap binar sosok Aldo yang berlari-lari kecil mendekatinya. Sesaat kemudian, pupil matanya membesar ketika menangkap sosok bertubuh jangkung yang mengekori Aldo. Benaknya mulai bertanya-tanya, kenapa Yuda bisa berada di parkiran ini? Dan kenapa Yuda bisa bersama Aldo?

"Mbak, kangen!" ucap Aldo dengan nada manja.

Lisa menunduk, menatap Aldo yang sedang memeluk pinggangnya. "Mbak juga kangen dengan Aldo," balasnya.

"Mbak, Mas Yuda tadi belikan aku ini," ujar Aldo mengadu sambil menunjukkan kantong berlogokan KFC dan Cokelat Monggo.

Lisa hanya merespon dengan memberikan senyum kecil. Bingung harus bereaksi seperti apa. Keberadaan Yuda di sini sungguh mengejutkannya.

"Udah bilang terima kasih kan sama Mas Yudanya?" tanya Yanto.

Aldo mengangguk mantap. "Udah Yah."

"Sebaiknya kita pulang sekarang aja, Yud," usul Yanto.

"Baik Pak," tanggap Yuda dengan sedikit mengangguk. "Biar aku masukkan kopermu ke bagasi," ujarnya sebelum mengambil koper dari tangan Lisa dan membawanya menuju belakang mobil.

Saat menduduki tempat duduknya di dalam mobil, tanpa sadar Lisa menghela napas lega. Dia bersyukur untuk tidak duduk di samping kemudi, persis di samping Yuda. Sang Ayahlah yang duduk di sana. Sedangkan Aldo duduk anteng di samping Lisa.

Selama perjalanan menuju rumahnya yang ada di Kaliurang KM 16, Lisa menjadi sedikit pendiam, hanya sekali-kali dia menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yanto. Pikirannya sedang berkecamuk sekarang, memikirkan alasan Yuda bisa bersama Ayahnya. Sebenarnya dia sudah memiliki sedikit dugaan, cuma dia terus menyangkal.

^_^

"Boleh Ayah masuk Lis?" tanya Yanto dibalik pintu kamar setelah suara ketukan terdengar.

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang