Episode 11 Cerita Lama Bersemi Kembali

15.5K 878 21
                                    

"Lis, mau ikut ke Senayan nggak?" tanya Anin, tangannya sibuk memasukkan beberapa buku ke dalam tas. Mata kuliah terakhir hari ini baru saja selesai.

"Siapa aja yang ikut?"

"Rina dan Clara, juga ada beberapa anak cowok di kelas kita."

Lisa berdiri dari kursinya. Dia sudah selesai membereskan alat tulis dan bukunya. "Memangnya mau nonton apa?"

"Nggak tahu, masih belum nentuin judulnya. Terus habis nonton, kita mau pergi makan-makan. Sekali-kali merefreshing lidah dengan makanan Mal," sahut Anin sambil terkekeh kecil diakhir kalimatnya.

"Boleh deh. Tapi sebelum ke Senayan, anterin gue dulu ke GOC ya."

"Lo beneran mau jadi tutor di GOC?" Anin mensejajarkan langkahnya dengan Lisa yang sudah berdiri di depan pintu keluar kelas.

Lisa mengangguk mantap. "Bokap gue udah ngizinan."

"Kalau Bang Yuda udah ngizinan nggak?"

Lisa mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa gue harus minta izin sama dia?"

"Bang Yuda kan pacar lo. Siapa tahu dia nggak ngizinin lo."

"Dia nggak punyak hak untuk melarang gue. Dia bukan siapa-siapa, dan sudah gue bilang kalau dia bukan pacar apalagi suami gue," ucap Lisa bersungut-sungut.

"Oh iya Lis, hampir semingguan ini gue jarang banget lihat Bang Yuda di sekitar fakultas kita maupun di kosan. Memangnya Bang Yuda sedang pergi ke mana?" Anin melihat Yuda terakhir kali ketika dia baru saja turun dari taxi yang mengantarnya dan Lisa dari Bandara. Sejak hari itu, dia tidak pernah melihat sosok laki-laki tersebut, padahal biasanya hampir setiap hari Anin melihatnya, entah saat dia menjemput atau mengantar Lisa ke kosan. Juga selama semingguan ini, Lisa selalu pergi bersamanya ke kampus. Wajar kalau dia jadi bertanya-tanya sekarang.

"Nggak tahu," jawab Lisa sambil mengedikkan bahu.

"Apa lo nggak penasaran ke mana Bang Yuda pergi?" Sebagai orang yang nggak terlalu dekat dengannya saja, Anin merasa sangat penasaran. Ibarat nih, ada sesuatu yang hilang saja karena biasanya dia selalu melihat sosok Yuda.

"Nggak," sahut Lisa acuh tak acuh.

Lisa memang tak peduli ke mana Yuda pergi, ataupun bagaimana kabarnya saat ini. Bahkan selama hampir semingguan ini, dia merasa sangat senang atas ketidakberadaan Yuda, merasa kehidupannya kembali adem-ayem seperti saat masa-masa SMA dulu. Bukan hanya keberadaannya saja yang tak terlihat, hampir semingguan ini juga Lisa tidak menerima panggilan telepon atau chat dari Yuda. Sosok itu bak menghilang tanpa jejak.

"Kita berangkat jam berapa nanti?" tanya Lisa mengalih topik pembicaraan. Dia tidak ingin membahas tentang Yuda lagi.

"Agak sorean, mungkin jam 4-an."

"Oke deh. Nanti lo gedor aja kamar gue."


^_^


Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam dengan kemacetan yang selalu melanda Jakarta, motor matic milik Anin akhirnya berhenti di depan sebuah ruko dua lantai dengan banner besar bertuliskan Garuda Operation Course. Anin memilih tetap bercokol di atas motornya, sedang malas berjalan katanya, sedangkan Lisa segera memasuki ruko bernuasa merah orange tersebut.

"Lisa?" seru Adnan cukup terkejut dengan kedatangan Lisa di tempat bimbingan belajar ini.

"Adnan? Kok lo ada di sini?"

"Bimbel ini punya Oom gue. Biasanya kalau nggak ada jadwal kuliah seperti hari ini, gue suka bantu-bantu di sini, misalnya jadi resepsionis atau pengajar. Sekalian mempraktekkan ilmu manajemen yang sudah gue pelajari, mungkin bisa sedikit berguna untuk perkembangan bimbel ini," jelas Adnan sambil menunjukkan cengiran lebar. "Lo sendiri ada keperluan apa datang ke sini?"

ConnectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang