"Lis... Lisa," panggil Anin dari balik pintu diikuti suara ketukan.
"Ya, bentar Nin," jawab Lisa sambil bangkit dari kasurnya dan segera mendekati pintu. Dahinya sedikit mengernyit melihat sosok tak dikenalnya berdiri di samping Anin. "Kenapa Nin?"
Anin melangkah memasuki kamar Lisa, "Yuk siap-siap!"
"Siap-siap apa?" Kernyitan di dahi Lisa semakin terlihat jelas.
"Silakan Mbak! Dia yang akan di make up," ujar Anin pada sosok yang tadi mengikutinya. "Dia Mbak Widi Lis, seorang MUA," terangnya.
"Yuk kita mulai," ucap Widi sambil membuka kotak hitam yang tadi dibawanya.
Baru saja Lisa hendak melontarkan beberapa pertanyaan, karena masih bingung kenapa seorang MUA, alias Make Up Artis, datang ke kamarnya, nada dering By The Seaside terdengar. Lisa segera menghampiri bufet di mana ringtones tersebut berasal. Ada panggilan telepon dari Yuda.
"Halo," sapa Lisa setelah menggeser tombol hijau.
"Mbak Widinya sudah datang?" sahut sosok di balik ponsel.
"Sudah."
"Udah lihat kebayanya?"
Lisa melihat beberapa kepala hanger yang tergeletak di dekat Widi dan sebuah paperbag. Dia menduga kalau itu pasti kebaya yang dikatakan Yuda tadi, meskipun dia tidak bisa melihat bagaimana bentuknya karena tertutup oleh sampul berwarna hitam. "Ya," balasnya.
"Satu jam lagi aku jemput."
"Memangnya mau ke mana?"
"Kita akan pergi ke pernikahan anak dari adik ipar abang Mama. Papa dan Mama tidak bisa pergi ke sana, karena sudah ke Singapura. Jadi kita yang mewakili mereka," jelas Yuda yang terdengar sangat antusias.
"Tapi aku—"
"Jangan membantah. Satu jam lagi kamu sudah harus siap," sela Yuda sebelum memutuskan sambungan telepon mereka.
Lisa kontan menghela napas panjang. Semakin hari Yuda semakin mengaturnya dan semakin mengekangnya. Semua keinginan cowok itu harus dituruti. Dia tidak menerima penolakan atau bantahan. Bila menolaknya, Yuda tidak segan-segan membuat kegaduhan. Dia memiliki seribu satu cara untuk memaksa kehendaknya. Bahkan kemarin, Yuda nekat memberhentikan mobilnya di tengah-tengah jalan yang sedang ramai-ramainya, hanya karena Lisa menolak untuk ikut ke kafe Connected miliknya.
"Bang Yuda?" tebak Anin.
Lisa hanya mengangguk pelan. Kemudian dia menghampiri Widi yang sudah siap dengan peralatan make up-nya. "Kita mulai sekarang aja Mbak," lirih Lisa, terdengar sangat enggan untuk melakukannya.
"Kalau rambutnya mau di gimanain nanti?"
"Terserah aja Mbak."
"Mbak Widi udah lama kenal dengan Bang Yuda?" tanya Anin kepo. Mengingat Yuda yang sangat acuh dengan cewek-cewek yang mencoba mendekatinya, dan jika dilihat dari profesi Widi yang merupakan seorang MUA yang cukup terkenal di Instagram, jelas Anin merasa sangat penasaran bagaimana dia dan Yuda bisa saling mengenal.
"Nggak kok. Baru kemarin kenalnya," jawab Widi di sela-sela mengrias wajah Lisa. "Mbak dan teman-teman Mbak sering makan di kafenya Yuda. Dan kemarin, tiba-tiba Yuda menghampiri meja kami dan bertanya apakah Mbak seorang make up artis. Dia meminta Mbak untuk make up-in pacarnya. Katanya mereka mau ke pernikahan keluarga," sambungnya.
"Kalau itu apa Mbak?" Anin menunjuk hanger yang di sampul plastik hitam yang sejak tadi menari perhatiannya.
"Kebaya untuk Lisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected
RomanceSungguh gila! Setelah hampir empat tahun sejak mereka putus dan sekarang bertemu lagi di Universitas Bakti Nusantara, Lisa tak menduga kalau Yuda akan bersikap dan bertindak seperti ini. Pertama, dia mengaku-ngaku sebagai pacar Lisa kembali. Kedua...