16

449 72 10
                                    

"Udah siap?" Tanya Iqbaal saat melihat (Namakamu) datang. Mereka hari ini jadi untuk pergi membeli bahan-bahan membuat kue.

Jam masih menunjukkan pukul 10 pagi. Mama dan bunda masih siap-siap sedangkan Iqbaal dan (Namakamu) sudah siap daritadi. Saat ini Iqbaal sedang memanaskan mesin mobilnya dengan (Namakamu) yang ikut melihat-lihat. Nanti Iqbaal yang mau ngendarain mobil soalnya cuman dia yang free. Asik free wkwk. Kalo Bryan mana mau ikut beli bahan kue, enakan rebahan kata si Bryan. Tapi tenang aja, Iqbaal udah handal kok.

Soal style, (Namakamu) saat ini menggunakan baju pink dengan doublean jaket hitam adidas, celana hitam, beserta kacamata nobita dan sepatu berwarna senada. Masker belum ia gunakan, katanya nanti aja kalo udah mau jalan.

Sedangkan Iqbaal hanya menggunakan hoodie merah maroon dan celana jeans hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan Iqbaal hanya menggunakan hoodie merah maroon dan celana jeans hitam. Sepatunya hampir sama dengan yang (Namakamu) gunakan. Walaupun simple, (Namakamu) tetep seneng liatnya. Iqbaal jadi keliatan manis gitu. (Namakamu) jadi berpikir, kapan sih Iqbaal nembak dia? Apa Iqbaal suka sama dia?

 (Namakamu) jadi berpikir, kapan sih Iqbaal nembak dia? Apa Iqbaal suka sama dia?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah pada siap?" Tanya bunda yang baru keluar. Nggak lama kemudian, mama (Namakamu) juga datang. Jadi, mereka mutusin untuk berangkat sekarang.

***

"Iqbaal beneran udah bisa kan?" Tanya Renita. Sepertinya mama (Namakamu) masih ragu jika Iqbaal yang mengendara. Namun jika bukan Iqbaal, siapa lagi? Tidak ada yang bisa mengendarai mobil diantara mereka berempat, kecuali Iqbaal.

"Tenang aja tante." Iqbaal menyengir dari kaca. Ia mulai menjalankan mobil dengan hati-hati.

"Pelan-pelan aja, Baal." Suruh bunda yang duduk di samping Iqbaal. Sementara (Namakamu) dan mama duduk di belakang.

"Jadi inget tahun lalu hahaha." Ucap (Namakamu).

Tahun lalu Iqbaal barusaja bisa mengendarai mobil. Jadi, saat mereka ingin membeli bahan kue, Iqbaal bilang nanti dia yang bawa mobil karena udah jago. Saat itu Bryan dan Teh Ody ikut. Jadinya Iqbaal duduk sama Bryan di depan, bunda dan mama di tengah, dan yang paling belakang (Namakamu) dan Teh Ody.

Awal perjalanan sih masih mulus aja. Namun ketika ada jalanan berlubang, Iqbaal tidak menghindar. Sudah itu, nggak di rem pula. Yang paling kasihan saat itu adalah (Namakamu) dan teh Ody yang duduk di paling belakang. Badan mereka terangkat-angkat, bahkan Teh Ody sampe kejeduk beberapa kali.

Nggak berhenti sampai disitu, Iqbaal suka sekali tiba-tiba menancap gas dan tiba-tiba menginjak rem. Hal itu membuat semua penumpang maju mundur. Bang Bryan aja sampe berpegang kuat di pegangan mobil. Sedangkan bunda dan mama sibuk melafalkan doa agar selamat sampai tujuan.

Terus di dalem mobil itu Iqbaal malah muter lagu DJ. Kalo Bryan sih enak di depan, udah gitu dia emang agak suka lagu DJ. Sementara (Namakamu) dan Teh Ody yang paling tersiksa. Udah di belakang paling pengap, badan terangkat-angkat karena seatbelt yang di belakang lagi rusak saat itu, udah gitu jalannya mobil maju-mundur. Haduh, (Namakamu) sampe keringet dingin saat itu, untung aja dia nggak muntah.

Penampilan mereka saat keluar dari mobil juga udah nggak keren lagi. Jilbab (Namakamu) yang tadi rapi langsung berantakan dan ada beberapa helai rambut yang keluar, Teh Ody juga mukanya merah dan datar karena lagi nahan muntah. Mama yang baru nginjek tanah langsung oleng, untungnya bang Bryan sigap nahan tangannya. Terus bunda, turun-turun langsung sujud syukur dan hal itu bikin semua orang menoleh bingung.

"Kapok bunda waktu tahun lalu."

(Namakamu) ketawa terus mengangguk. Waktu itu, bang Bryan yang bawa mobil ketika pulang ke rumah. Semua orang bilang, belajar dulu sampe lancar, baru boleh kasih tumpangan ke orang-orang. Semenjak saat itu, Iqbaal makin rajin belajar ngendarain mobil dan akhirnya lancar seperti sekarang.

"Waktu itu Iqbaal becanda aja, pengen ngerjain orang-orang."

Bunda memukul lengan Iqbaal. Mana ada becanda, sedangkan muka Iqbaal saat itu tegang banget.

"Bunda aja sampe sujud syukur pas nyampe," ucap (Namakamu) lalu tertawa. Dalem hati dia berdoa semoga aja nggak ada orang yang ngentarain muka mereka. Eh emangnya mereka artis? Sampe harus dikentarai segala hahaha.

Perjalanan berjalan mulus hingga tiba di tempat tujuan. Iqbaal benar, dia memang sudah handal mengendarai mobil. Dengan segera Iqbaal memarkirkan mobil di tempat yang disediakan untuk pengendara mobil, lalu mereka segera turun dan masuk ke dalam Mall.

Tbc

Bntar mau up lagi kyaknya. G jnji tp ya🤣

Tungguin ajaa

[3] P U A S A (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang